Rabu, 25 Januari 2012

Sejarah Pemikiran Ekonomi

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI
PEMIKIRAN EKONOMI MASA PRAKLASSIK
                        
A.     PEMIKIRAN KAUM SKOLASTIK
                                                                                                              
            Persoalan ekonomi sejak manusia ada, namun analisa rinci tentang usaha untuk mencapai tujuan ekonomi belum tampak hingga abad ke -15.
         Landerth (1976)  à masyarakat petani Eropa memulai proses industrialisasi, cabang ilmu sosial yang berhubungan dengan analisis ekonomi muncul. Kemunculan tersebut karena lahirnya pemikir ekonomi dari Skolastik.
         Ciri utamanya adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis dan perhatian terhadap masalah keadilan yang mendapat pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja, karena kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan (salvation) dan perilaku ekonomi adalah salah satu aspek perilaku pribadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Orang beranggapan bahwa kekayaan materi perlu sebab tanpa materi orang tidak bisa menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Motif ekonomi sangat dikecam oleh gereja.
          Tokoh utama dari Kaum Skolasti yaitu :
1.      Albertus Magnus (1206 – 1280)  à adalah seorang filsuf religius dari Jerman, salah satu pandangannya yang terkenal adalah  “harga yang adil dan pantas (just price)” yaitu harga = biaya + tenaga yang dikorbankan untuk meghasilkan suatu barang, serta dalam aktivitas tukar menukar barang harus disertakan unsur etis, sehingga jika ada seseorang menetapkan harga yang lebih tinggi dari biaya + pengorbanan tenaga berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas untuk dihormati.
2.      Thomas Aquinas  (1225 – 1274)  à adalah seorang teolog dan filsuf Italia. Ajarannya selain dipengaruhi oleh Magnus, juga oleh Aristoteles dan Injil dan sangat mengutuk masalah bunga (riba),  orang yang peranakkan uangnya disebut “pendosa” yang menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil sebab sama artinya dengan menjual sesuatu yang tidak ada atau memperoleh keuntungan tanpa usaha dan biaya.
        Kedua pandangan tersebut diatas hampir tidak digunakan lagi pada masa sekarang, hal ini karena pada masa sekarang uang sebagai alat tukar juga sebagai modal usaha yang diinvestasikan pada usaha yang menguntungkan, dan dengan memimjamkan uang kepada orang lain berarti si pemilik uang tidak lagi dapat memperoleh manfaat saat itu atau menggeser kesempatan yang dipunyainya untuk menginvestasikan uangnya pada usaha yang menguntungkan sehingga dianggap wajar jika sipemilik memperoleh konpensasi (bunga) dari lepasnya kesempatan tersebut.

B.      ERA MERKANTILISME.

            Sebelum abad ke – 17, kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat kecil-kecilan yang hanya ditujukan untuk kebutuhan sendiri (subsisten), sesudah itu terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi dan masyarakat.
Dahulu kegiatan ekonomi ditujukan untuk kebutuhan sendiri, tetapi ada surplus dari hasil pertanian maka mulailah dikenal perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri.
          Hingga saat ini belun ada kesepakatan apakah merkantilisme dapat disebut sebagai aliran/mazhab ekonomi atau tidak dan bahkan pada umumnya hanya dianggap sebagai kebijaksanaan ekonomi dari sistem perdagangan yang dipraktekkan antara tahun 1500 – 1750.
           Istilah “merkantilisme   -à merchant (pedagang).
Menurut paham ini bahwa setiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain, karena sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan dengan negara lain yang akan diterima dalam bentuk emas atau perak dan uang sebagai hasil surplus perdagangan adalah sumber kekuasaan.
            Paham ini banyak dianut di negara Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda), tidak hanya berdagang sesama negara Eropa tetapi juga negara lain termasuk Indonesia dan untuk mengamankan jalur perdagangan tersebut mereka akhirnya menjajah, dan hal inilah yang merupakan awal kebencian Indonesia terhadap sistem ekonopmi negara Eropa.
        Hal yang penting pada mazhab ini adalah :
·         Perdagangan dan perekonomian yang maju pesat
·         Perkembanagan literatur yang juga maju pesat
·         Kemajuan dalam tulisan tentang ekonomi baik mutu maupun jumlah sangat meningkat.

         Mazhab ini ditandai sebagai periode masing-masing orang menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri (every man was his own economist), setiap orang mempunyai pendapat sendiri-sendiri tetapi sangat sulit untuk digeneralisasi. Hal ini disbabkan karena kebanayakan penulis tidakl berlatarbelakang universitas tetapi berdasarkan dari pengalaman dan usaha yang digelutinya sehingga tulisan “berserakan” tetapi dari tulisan inilah inspirasi bagi “Adanm Smith” (1976).
         Jean Boudin (1530 – 1596)  à yang pertama secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga ( bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan LN dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang), juga dari praktik monopoli serta pola hidup mewah bagi kaum bangsawan namun praktik ini dikecam karena yang jadi korban adalah rakyat biasa.
        Thomas Mun (1571 – 1641)  à saudagar kaya dari Inggris menulis tentang manfaat dari perdagangan LN.
         Jean Babtis Colbert (1619 -1683)  à bukanlah ahli ekonomi tetapi pejabat negara Perancis (menteri utama di bidang ekonomi dan keuangan) pada pemerintahan Raja Louis XIV, saat itu Perdagangan LN, dianggap sebagai sumber utama kemakmuran sehingga kedudukan kaum saudagar sangat penting dan saudagarpun memeperkuat kedudukan para penguasa, dan penguasa pun memberi bantuan dan perlindungan berupa monopoli, proteksi serta keistimewaan-keistimewaan lainnya, sehingga saat itu Eropa dianggap sebagai Zaman Kapitalisme komersial (Commercial capitalism) atau Kapitalisme saudagar (Merchant capitalism) karena kaum saudagar yang memegang kendali utama perekonomian
        Sir William Petty (1623 – 1687)  à mengajar di Oxford University dan menulis tentang Ekonomi Politik sehingga digelari sebagai “The Fonder Of Modern Economy” beranggapan bahwa penting arti bekerja (labor) jauh lebih penting dari sumber daya tanah.
è Mengemukakan bahwa bukan jumlah hari kerja yang menentyukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk membayar pekerja agar tetap bekerja, Uang hanyalah dibutuhkan dengan secukupnya, lebih atau kurang dari yang dibutuhkan dapat mendatangkan kemudharatan.

       David Hume (1711 – 1776)  à  kawan dekat Adam Smith lebih dikenal dengan Filsuf dari pada Pakar ekonomi, sumbangannya terhadap pemikir ekonomi cukup besar karena diskusi bersama tentang pandangan-pandangan mereka al membicarakan tentang harga-haraga yang sebagian dipengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian ditentukan oleh jumlah uang.


c. MAZHAB FISIOKRATIS.
           Fisiokratis  à physiocratism yaitu dari kata Physic (alam) dan cratain =cratos (kekuasaan)   yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature) karena  itu menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam, dan percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini berlaku kapan saja, dan dalam situasi apapun (bersifat kosmopolit).
            Kaum Fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmoni, beri manusia kebebasan, dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing, Pemerintah tidak perlu campur tangan dan alam yang akan mengatur dan semua pihak akan senang dan bahagia inilah yang merupakan cikal bakal dari doktrin laissez faire- laissez passer (perekonomian bebas) artinya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu (let do, let pass) yang kemudian dikembangkan oleh ADAM SMITH,  yang membentuk satu kesatuan secara harmonis, otomatis (self-regulating).
      Tokoh utama aliran Fisiokrat adalah :
Francis Quesnay (1694 -1774)  à seorang ahli bedah dari Perancis, kemudian diangkat sebagai “Academie des Sciences” sebuah lembaga ilmiah, Ia menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti layaknya anatomi manusia, antara satu bagian dengan bagian yang yang lain salaing berhubungan membentuk satu kesatuan yang harmonis.
       Quesnay membagi masyarakat dalam 4 golongan yaitu :
·         Kelas masyarakat produktif  à yaitu yang aktif mengolah tanah seperti pertanian dan pertambangan, menyarankan kepada pemerintah agar kebijaksanaan yang diterapkan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani dan bukan kepada tuan tanah atau saudagar.
·         Kelas Tuan Tanah
·         Kelas yang tidak produktif atau steril (saudagar dan pengrajin)
·         Kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah dan gaji.


TEORI  KLASIK

TEORI ADAM SMITH (1726-1790)
        Tulisannya sudah banyak dibahas oleh pakar-pakar ekonomi terdahulu yang melanjutkan teori Quesnay yaitu perekonomian Laissez Faire (perekonomian bebas). Pembahasan Smith bersifat mikro dengan penekanan pada penentuan harga, dan dengan analisis mikro  ia menguraikan masalah pembangunan dan kebijaksanaan untuk memacu pertumbuhan ekonomi ( An Inquiry Into The Natural and Causes ofThe Wealth Of Nation) yaitu sebuah pertanyaan yang alamiah dan kasus dari Kesejahteraan penduduk.
Bukunya yang I  à “The Theory Of Moral Sentiments (1759) yaitu teori penekanannya pada Moral, yaitu banyak masalah ekonomi yang berhubungan erat dengan masalah moral.
      Pada umumnya tulisan-tulisan dari Smith sangat diilhami oleh Tokoh-tokoh Merkantilisme dan Fisiokrat yang mencakup pandangan menyeluruh itu berupa faktor-faktor yang menentukan kemakmuran bangsa dan sekaligus memberikan rekomendasi kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Adam Smith  à bahwa produksi barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran yang tidak = Merkantilis àkemakmuran diperoleh dengan perdagangan luar negeri.
       Perbedaan antara :
-Adam Smith  àpenekanan pada faktor yang dominan dalam menentukan kemakmuran menurutnya adalah “manusia”
- Fisiokrat  à alam (tanah).
      Kritik terhadap Merkantilisme yaitu penetapan tarif yang tinggi untuk melindungi industri dalam negeri, karena Smit berargumen bahwa untuk apa membuat barang sendiri jika harganya tinggi dan lebih baik membeli dari LN jika harganya rendah.



A.     HAKIKAT MANUSIA SERAKAH.
            Sifat manusia yang serakah (oleh Pemikir masa Yunani Kuno, Plato,Mandeville dan lain-lain), pada umumnya manusia rakus, egoistis dan ingin mementingkan diri sendiri.
Mandeville  à sifat rakus manusia selalu lebih mementingkan diri sendiri akan memberikan dampak sosial ekonomi negatif bagi masyarakat dan untuk menghindari hal ini  dibutuhkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Smith  à sifat egois akan memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dan tidak mendatangkan kerugian sepanjang ada persaingan bebas, karena setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka pangjang (artinya serakah) tidak akan pernah menaikkan harga di atas tingkat harga pasar.
Contoh :
Jika seorang penjual pinsil menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pesaingnya  maka bisnisnya pasti akan hancur, karena konsumen tidak akan lagi membeli produknya atau seorang buruh yang menetapkan tingkat upah yang lebih tinggi tidak akan dipakai lagi.
       Smith  à tindak tanduk manusia pada umunya di dasarkan pada kepentingan diri sendiri, bukan belas kasihan dan bukan perikemanusiaan (Bukan karena kebaikan hati seorang tukang daging kita mengharapkan makan malam yang nikmat tetapi karena kepentingan tukang daging itu sendiri).

B.      MEKANISME PASAR BEBAS
       Penganut pasar bebas yang menghendaki campur tangan pemerintah yang seminimal mungkin (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan yang efisien.
Smith tidak percaya dengan “Maksud baik” baik dari perseorangan, bahkan dari pemerintah bahkan mencurigai bahwa jalan  keneraka penuh dengan maksud-maksud baik, contoh (indonesia) “niat baik” melakukan tata niaga cengkeh dan jeruk, terbukti tidak menguntungkan para petani tetapi menguntungkan orang tertentu. Oleh sebab itu tugas negara adalah menjamin terciptanya kondisi bagi setiap orang untuk bebas bertindak melakukan yang terbaik bagi diri sendiri.

C.    TEORI NILAI (VALUE THEORY)
      Smith  à barang mempunyai dua nilai yaitu :
1.      Nilai guna  (value in use)
2.      Nilai tukar (value in exchange) nialai tukar atau harga suatu barang ditentukan  oleh jumlah TK yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
Smith  à Untuk mengukur jml TK yang dipakai untuk menghasilkan suatu barang atau jasa tidak hanya diukur dengan jam kerja per hari saia, karena keterampilan orang tidak selalu sama, untuk itu menggunakan “harga” TK sebagai alat ukur yaitu upah yang diterimanya dalam menghasilkan barang tersebut dan sekaligus dapat menentukan perbedaan tingkat keterampilan dari TK yang dipakai yang kemudian untuk menentukan tingkat harga dari produk tersebut.
Contoh :
Jika dalam 2 jam dapat diproduksi   1 unit barang A  dan dalam waktu yang sama dapat memproduksi 2 unit barang B, sehingga harga barang A harus 2x lipat harga barang B, harga seperti ini disebut harga alamia {natural price) atau pada Zaman modern disebut harga keseimbangan (equilibrium price).

D.     TEORI PEMBAGIAN KERJA
Smith à berkesimpulan bahwa produktivitas TK  dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja (devision of Labor) karena hal ini dapat membantu spesialisasi karena orang akan melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya sehingga orang akan memproduksi barang hanya satu jenis yang kemudiaan akan dipertukarkan dengan produksi orang lain (perdagangan) di pasar.
         Dia berpendapat bahwa  tanpa adanya spesialisasi dan pembagian kerja maka produksi yang diperoleh akan kecil, oleh sebab itu dengan pembagian kerja karena setiap orang akan ahli dalam bidangnya sehingga produktivitas meningkat.

E.      TEORI AKUMULASI KAPITAL
           Setiap orang berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya, yang dapat diperoleh dengan meningkatkan laba.
Bagaimana memeperoleh laba  à menurut Smith yaitu dengan meningkatkan “Investasi” yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan sehingga produktivitas  dari TK akan meningkat  à peningkatan produksi perusahaan  à output nasional meningkat  à  kesejahteraan masyarakatpun akan meningkat.
Smith juga sebagai Sistem Liberal ( karena memeberikan keleluasaan yang besar bagi setiap individu untuk bertindak dalam perekonomian) atau  Sistem Ekonomi Kapitalis (karena sangat menekankan arti akumulasi kapital dalam pembangunan ekonomi).

F.       PENGARUH PANDANGAN ADAM SMITH
           Dapat dikatakan bahwa hampir semua pembahasan di bidang ekonomi dikaitkan dengan pandangan Smith, karena pandangannya sesuai dengan pandangan dan pemikiran ekonom yang terdahulu bahkan pandangannya tidak ada yang baru, sehingga pemikirannya diejek “klasik”.
Contoh :
Paham individualisme berasal dari hedonisme, yang sudah dikembangkan oleh pemikir-pemikir ekonomi dari masa Yunani Kuno oleh (Aristippus kemudian Epicurus).
Hedodisme  à tujuan hidup manusia  adalah mencari kenikmatan hidup yang sebesar-besarnya kemudian melahirkan paham  utilitarianisme (Jeremy Bentham dan Mill) bahwa semua aktivitas manusia diarahkan untuk produktivitas yang tinggi.
Paham materialisme dan individualisme sukar dibendung sekalipun oleh gereja pada saat itu berbagai ajaran pemahaman dilakukan, sehingga Paus Leo XIII (1846-1878) menyadari bahwa jika tetap menentang paham materialisme dan individualisme liberal maka masyarakatpun akan meninggalkan gereja sehingga muncullah kolaborasi gereja dengan paham liberal yang terkendali yaitu momentum baru dalam kehidupan  ekonomi politik masyarakat Eropa, sehingga pemerintah dapat mengatur soal TK, anak-anak dan meminta kepada pemerintah  agar masyarakat hanya bekerja 6 hari dan hari minggu adalah hari peristrahatan yang digunakan untuk acara keagamaan.
         Penghargaan yang paling tinggi kepada Smith adalah karena keberhasilannya menciptakan sebuah “ Sistem Ekonomi Pasar” atau sistem ekonomi Liberal yang tidak membutuhkan perencanaan dan pengawasan dari pihak mana pun karena dengan menyerahkan kedalam pasar maka posisi keseimbangan akan diperoleh.
è Smith, paham individualisme (orang yang mementingkan diri sendiri tetapi memaksanya untuk ikut memeperhatikan kepentingan orang lain) tidak sama dengan egoisme (orang yang mementingkan diri tanpa memeperhatikan kepentingan orang lain).
è J.S.Mill, hanya orang yang berhasil dalam mencapai tujuan pribadi yang dapat memeberikan sumbangan sosial secara lebih berarti (jika diri sendiri tidak mampu dipenuhi bagaimana membantu orang lain).
è Nabi Muhammad, jauh seb Smith menganjurkan kepada umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam menyelesaikan masalah ekonomi dan menghindari sistem penetapan harga (Tas’ir) oleh otoritas negara kalau tidak terlalu diperlukan, Supaya pemerintah tidak perlu campur tangan menetapkan harga jika masyarakat tidak melakukan pelanggaran atau penyimpangan yang mengharuskan munculnya suatu tindakan kontrol atas harga (Yusuf Qardhawi, M. Umer Chapta).
è - Ya Rasullulah “harga-harga melonjak tinggi” maka tentukanlah harga bagi kami
è + Muhammad, “Sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga dan menahan rejeki kepada yang dikehendakiNya, serta memberikan rezeki kepada yang disukaiNya atau (Allah yang maha penahan, Yang Maha Pelepas, Maha Pemberi Rezeki).
è Ibnu Taimiyah, Pemerintah boleh melakukan kebijakan penetapan harga dalam kondisi khusus  terutama diperlukan jika kebijakan itu dipandang lebih adil dalam buku (al- Hisbah)  à ada yang Zalim itulah yang diharamkan dan ada pula yang adil itulah yang dibolehkan.






      PEMIKIR EKONOMI KLASIK LAINNYA :
    Kuliah  - IV
I.        THOMAS ROBERT MALTHUS (1766 – 1834)
Terlahir dari keluarga kaya, bungsu dari 8 bersaudara lulus dari Cambridge Univercity  dari jurusan matematika dan bahasa (menguasai 5 bahasa) setelah tamat menjadi seorang pendeta, kemudian meninggalkan statusnya karena memutuskan untuk menikah tahun 1804.
        Dianggap sebagai pemikir kalasik yang sangat berjasa karena :
è Sebagai pemikir klsik yang sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi.
è Tokoh yang paling kontroversial dalam sejarah ilmu ekonomi yang terkenal dengan doktrin populasinya  yang terkenal dengan “teori Malthus”
è Teorinya bertentangan dengan pandangan abad ke- 18 ada kemungkinman untuk meningkatkan standar hidup, dan Malthus justru berpendapat bahwa perkembangangan semacam itu akan menyebabkan populasi bertambah à menurunkan keuntungan sehingga ekonomi dapat mengalami kesulitan  dengan adanya tingkat pengangguran yang tinggi dalam kurun waktu yang lama.
Malthus berkeyakinan bahwa keadaan manusia tidak bisa ditingkatkan karena dua (2) alasan sebagai berikut :
·         Meyakini bahwa orang-orang dikendalikan oleh hasrat seksualitas, hal ini akan menyebabkan populasi semakin bertambah menurut deret geometris (ukur = 1,2,4,8,16) jika tidak dikendalikan.
·         Meyakini bahwa Dimishing return (pengembalian yang semakin menurun), berlaku pada sektor pertanian, yaitu semakin banyak tanah yang ditanami, maka setiap penanaman lahan yang baru akan menghasilkan makanan yang lebih sedikit ketimbangan penanaman  lahan yang sebelumnya dan alasan inilah sehingga produksi makanan hanya meningkat menurut deret aritmatika (deret tambah = 1,2,3,4,5).
      Hal ini menurut Malthus bahwa suatu saat pertumbuhan manusia lebih besar dari pada pertumbuhan produksi maka akan terjadi “kelaparan”.
    
Malthus Menentang Kaum Yang Optimis.
          Tahun 1798 (usia 32 Thn), mempublikasikan karya tulisnya ‘ ESSAY ON POPULATION”  tanpa mencantumkan nama pengarangnya yang pada intinya mengatakan bahwa sumber daya bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus bertambah. Pemikirannya yang muram ini mangubah lanskap ekonomi dan politik dan dengan cepat dapat  melenyapkan pandangan positif Adam Smith (kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh manusia). David Ricardo dan Malthus (karib)  menegaskan bahwa  tekanan terhadap sumber daya yang  terbatas akan selalu membuat manusia mendekati garis kemiskinan.
        Apa yang akan dilakukan oleh manusia supaya dapat terhindar dari berbagai persoalan ekonomi dalam masyarakat “yaitu dengan melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau dengan program Keluarga Berencana, (menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak dalam RT) oleh Malthus disebut sebagai  “Pembatasan moral” dan jika hal ini tidak dapat diselesaikan secara alamiah maka akan timbul antara lain perang , kekurangan pangan, kurang gizi dan lain-lain  
Malthus sangat mempengaruhi pemikiran modern :
1.      Dia dianggap sebagai pendiri studi demografi  dan populasi (Inggris melakukan sensus pertamanya tahun 1801, sebagai akibat dari pengaruh studi  Malthus).
2.      Dia dianggap sebagai guru perekayasa sosial yang mendukung kontrol populasi dan batas pertumbuhan ekonomi.
3.      Essainya tentang populasi memeperkuat pandangan muram dan fatalistik dari banyak ilmuawan dan pembaru sosial, yang meramalkan akan muncul kemiskinan, kematian, penderitaan, perang dan kerusakan lingkungan sebagai akibat pengambilan sumber daya oleh populasi.
4.      Dia mengilhami teori evolusi Darwin  à  tentang perjuangan untuk hidup yang terjadi  di mana-mana  yang didasarkan pada pengamatan yang cukup panjang atas kebiasaan hewan dan tumbuhan, dan dalam keadaan semacam ini variasi yang mampu menyesuaikan diri akan bertahan, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan lenyap. Hasilnya adalah terbentuknya spesies baru (1958)
5.      Karya utamanya sangat mempengaruhi  teori ekonomi Makro (John Maynard Keynes) à siklus hidup bisnis  disebabkan oleh perubahan  dalam  “permintaan efektif” total oleh konsumen dan investor.
6.      Pesimisme Malthus dan Ricardo membuat ilmu ekonomi dicap sebagai “ilmu yang muram”  à yaitu jumlah penduduk yang terlalu banyak telah menimbulkan kelaparan, kekurangan, perang dan polusi.
Lelaki Paling Dilecehkan Pada Zamannya
           Thesis muram Malthus adalah bahwa “Kekuatan populasi jauh lebih besar ketimbang kekuatan bumi untuk memproduksi kebutuhan bagi manusia” Karya ini menimbulkan kegemparan sehingga berulang kali dilecehkan. Esaynya menimbulkan badai kritik dan makian dari kalangan teolog konservatif, penganut liberal, dan radikal utopian, para Pendeta menganggap bukunya tidak religius karena mempertanyakan kemurahan Tuhan, dan  menuduh Malthus tidak membela orang miskin.
             Malthus menentang Poor Law di Inggris, sebuah kesejahteraan sederhana yang diatur secara lokal, tetapi Malthus  à setiap usaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik justru akan selalu kontraproduktif, bahwa sistem kesejahteraan pasti akan menambah populasi tanpa menambah produksi makanan dan akibatnya menambah penderitaan orang banyak.
            Menentang keras segala bentuk kontrol kelahiran oleh sebab itu kemungkinan hanya untuk menunda pernikahan  dan pembatasan moral lainnya untuk membatasi pertumbuhan penduduk.
        Pandangan Malthus diatas oleh sebagian pakar  dipandang terlalu pesimis, dalam kenyataannya, produktivitas TK meningkat dari tahun ketahun yang dimulai dengan “ Revolusi Industri  (abad ke -18),  Revolusi Hijau (penemuan bibit-bibit baru yang unggul) serta  Revolusi Biru” (penyediaan sarana irigasi untuk mem back – up revolusi hijau tersebut). Disisi lain kemakmuran masyarakat meningkat dari tahun ketahun , walaupun ramalan Malthus dinilai berlebihan, namun perlu diwaspadai sebab di beberapa negara (Ethopia, Somalia, Bangladesh) saat ini sering dilanda kelaparan dan  Indonesia sebagai negara yang berpenduduk besar berbagai konflik terjadi dalam negara  (Ambon, Papua, NAD, KalSel, KalBar dll) berbagai konflik antar agama, antar ras, antar suku, antar kampung sebagai akibat dari jumlah penduduk yang semakain banyak menimbulkan berbagai konflik dan penyakit sosial lainnya. Di Indonesia, korban yang jatuh sudah ratusan ribu, rumah penduduk, fasilitas-fasilitas lainnya yang rusak, kerusakan semakin banyak oleh banjir,tanah longsor dan lain-lain, jika dikaitkan dengan Teori Malthus mungkin saja semua ini merupakan “cara Alam” uintuk mengatasi masalah, karena kita tidak mampu mengendalikan jumlah kelahiran.
DUA HUKUM AlAM MALTHUS YANG TERKENAL.
            “Essay on Population”  berisi dua hukum alam dasar yang dianggap sebagai kebenaran yang tidak terbantahkan
Gambar : Pertambahan Penduduk, SDA, Subsistensi.
                       Sumber popu;asi
 

        level
        subsisten                                                                                   C
   
                                                         SDA                                    Populasi
         


                                                                                                                                       Tahun
1.      Populasi cenderung bertambah menurut deret ukur (1,2,4,8,16,32 ........)
2.      Produksi makanan cenderung  bertambah menurut deret hitung (1,2,3,4,5, ........)
    Akibatnya adalah terjadi krisis “penderitaan dan kejahatan” yang tidak terelakkan dimana SDA tidak bisa memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah.
            Gambar diatas memeperlihatkan bahwa persediaan sumber daya alam bertambah dalam kondisi yang terus menurun, sedangkan permintaan dari penduduk yang terus bertambah meningkat lebih cepat pada tingkat geometris.
            Titik  C  mereppresentasikan level subsisten,  dimana mayoritas manusia hidup pas-pasan (level subsisten) dan jika penduduk dunia melampaui titik C akan terjadi kelaparan, kejahatan sehingga penduduk kembali lagi pada titik C.

ISU 1 : PERTAMBAHAN PENDUDUK.
          Apakah “hukum Alam” pertama benar? Jawabnya adalah benar karena penduduk bertambah secara deret ukur , hanya dalam kurun waktu kurang lebih 200 tahun penduduk dunia dari  1 milyar  à  6 milyar

Gambar : perkiraan penduduk dunia 1600 SM – 2000M

                     Jml pddk










                              0                                                                                      2000              tahun
                             Sumer : Simon (1995 : 35) Blackwell Publishers
        Dengan melihat gambar di atas maka peningkatan penduduk secara sangat tajam sejak tahun 1800, namun penyebabnya bukan bersifat Malthusian, namun berkaitan dengan dua faktor yang tidak diamati oleh Malthus yaitu :
1.      Terjadi penurunan yang tajam dalam tingkat kematian bayi  karena kurangnya penyakit yang mematikan bagi bayi sebagai dampak dari kemajuan dalam bidang kedokteran.
2.      Ada peningkatan usia harapan hidup berkat peningkatan standar hidup, terobosan dibidang pengobatan, sanitasi, perawatan kesehatan gan perbaikan gizi.


Kuliah ke -5
II.                  DAVID  RICARDO (1772 – 1823)
          Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup, tetapi pekerjaannya dalam bidang pasar modal yang digelutinya sejak berusia 14 tahun  membuatnya paham tentang dunia ekonomi, Dari latar belakang pekerjaan di pasar modal sehingga dapat menulis buku yang pertama “The High Price Of Price Of Bullion” (1810) dan  A Proof Of The Deppreciation Of The Bank Notes” ( (1811), “The Principle Of Political Economy and Taxation” (1817).
      Perangkat teori yang dikembangkan Ricardo menyangkut  4 kelompok permasalahan yaitu :
1.      Teori tentang nilai dan harga barang
2.      Teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba
3.      Teori tentang perdagangan internasional
4.      Teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekonomi
        Sahabat terdekat Malthus, Ricardo memuji perdagangan bebas, hukum keuntungan komparatif, kebijakan  Laissez faire = Smith
        Ricardo = Smith bahwa labor memegang peranan penting dalam perekonomian dan ide dikembangkan menjadi teori harga-harga relatif (Theory Of Relative Prices) berdasarkan biaya produksi,  yaitu biaya labor menjadi unsur utama, disamping biaya-biaya kapital. Kapital mendapat perhatian yang cukup besar dalam analisis Ricardo sebab kapital tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas labor, tetapi juga berperan mempercepat proses produksi untuk dapat dikonsumsi.
è Teori tentang sewa tanah tidak = pandangan Adam Sith dan Kaum Fisiokrat yang mengatakan bahwa sewa tanah ditentukan oleh tingkat kesuburan tanah tetapi Ricardo mengatakan ditentukan oleh tanah marginal (marginal land) yaitu tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk kedalam pasar teori ini kemudian digunakan untuk pengembangan teori-teori ekonomi
è Teori Nilai Kerja dan Upah alami, bahwa nilai tukar barang sangat ditentukan oleh ongkos yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut (biaya untuk bahan mentah + upah buruh) yang besarnya hanya cukup untuk bertahan hidup (subsisten) bagi buruh yang bersangkutan. Upah ini disebut Upah alami (natural wage). Jika harga > biaya maka dalam jangka pendek perusahaan akan menikmati laba ekonomi dan laba ini akan menarik perusahaan-perusahaan lainnya masuk ke dalam pasar, masuknya perusahaan lain   à produksi meningkat  à terjadi kelebihan produksi (over supply) à akibatnya harga-harga turun kembali pada keadaan keseimbangan. Teori nilai tukar oleh kaum Sosialis disebut Teori Upah Besi (Iron Law Of Wages) yaitu suatu teori yang mengikat kaum buruh pada suatu lingkaran setan yang tidak mungkin dilepaskan.
è Teori Keuntungan berbanding (Comparative Adventages) yaitu menganjurkan bagi suatu negara untuk menghasilkan produk yang efisien  dan jika ada kelebihan produksi  maka dapat diperdagangkan  dan dari hasil perdagangngan tersebut dapat membeli barang kebutuhan lain yang tidak diproduksi dalam negeri.
             Dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu :
è Golongan Kapitalis  à mencari keuntungan (laba) adalah golongan yang memimpin produksi  dan memegang peranan yang paling penting  karena mereka selalu mencari keuntungan  dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi modal sehingga dapat menaikkan pendapatan nasional.
è Golongan buruh  à yang menerimah upah merupakan golongan yang paling banyak jumlahnya dalam masyarakat dan golongan ini sangat tergantung pada kaum kapitalis.
è Golongan Tuan tanah  à yang menerima sewa,  yaitu hanya menerima  sewa dari golongan kapitalis  atas areal tanah yang disewakannya.

Dengan terbatasnya luas tanah maka pertumbuhan penduduk (TK), akan menurunkan produk marginal (marginal Product) yang kita kenal dengan istilah  The Law Of Diminishing Return . Selama buruh dipekerjakan  pada tanah tersebut bisa menerima tingkat upah diatas tingkat upah alamiah, maka penduduk (TK) akan terus bertambah , dan hal ini akan menurunkan upah alamiah, maka penduduk akan terus bertambah dan hal ini akan menurunkan lagi produk marginal TK dan pada gilirannya akan menekan tingkat upah lebih rendah, dan proses ini akan berhenti apabila tingkat upah  = tingkat upah alamiah maka jumlah penduduk (TK) menurun. Dan tingkat  upah akan naik lagi sampai tingkat upah alamiah. Pada posisi ini jumlah penduduk konstan. Jadi dari segi faktor produksi tanah & TK ada suatu kekuatan dinamis  yang sela;lu menarik perekonomian kearah tingkat  upah minimum yaitu bekerjanya  The Law Of Diminishing returns,  keadaan ini dapat diperlambat dengan  peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi sehingga dapat memperlambat penurunan tingkat hidup minimal  hal inilah yang merupakan inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut Ricardo.


         Adanya distribusi pendapatan dalam suatu perekonomian menurut penggolongan dalam masyarakat sebagai berikut :
 

        Y Nasional



                                                            Sewa
                                              


                           Laba

                                                               Upah
                                                                                                                                                     S
         Pada gambar diatas tampak bahwa bagian upah dan sewa meningkat terus , sedangkan laba menurun dengan semakin berkembangnya waktu. Dalam pendapatan percapita, upah selalu tetap pada tingkat paspasan (subsistence), hal ini dikarenakan oleh semakin langkanya  sumber daya tanah sehingga sewa semakin mahal dan laba berkurang .
     Jadi dalam hal ini pendapatan nasional dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
Tenga kerja (buruh)  à upah
Tuan tanah  à Sewa
Kapital  à Laba, jika bagian pendapatan yang diterima  adalah keuntungan, maka perkembangan ekonomi akan lebih pesat.
     Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksploitir secara penuh maka perekonomian berhenti tumbuh. Masyarakat mencapai posisi stasionernya dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Tingkat output konstan
b.      Jumlah penduduk konstan
c.       Pendapatan per kapita menjadi konstan
d.      Tingkat upah pada tingkat upah alamiah (minimal
e.      Keuntungan yang minimal
f.        Akumulasi modal berhenti (stok modal konstan) dan sewa tanah yang maksimal.
                Pengaruh baik teori Ricardo terhadap perekonomian : yaitu dukungannya terhadap uang sehat (hard money) sehingga pemerintah Inggris mengesahkan Peel Act (1884) yang menetapkan standar moneter anti  inflasi yang ketat, dan kecamannya terhadap restriksi perdagangan jelas membantu dalam kebijakan tarif yang terkenal buruk di Inggris pada sektor bahan-bahan pertanian (1846).
                  Setelah terjadi perubahan ini maka Inggris dengan cepat menjadi “Workshop dunia”,  mengimpor sebagian besar makanan dan mengekspor pakaian  dan barang-barang manufaktur, dan karena itu mendorong “Revolusi Industri” Kebijakannya ini sejalan dengan prinsip Adam Smith  yaitu prinsip kemakmuran  yang didorong oleh pasar.
         Pengaru kurang baik yaitu : memberikan teori nilai kerja , hukum besi upah minimum yang didefinisikan sebagai penggunaan model yang berlebihan atau penggunaan asumsi yang salah atau menyesatkan untuk membuktikan hasil yang diinginkan (seperti teori nilai kerjanya).
            Pada dasarnya Ricardo membawa ilmu ekonomi ke jalan yang berbeda, dan menciptakan cara berpikir ekonomi yang baru yang penekanannya adalah  bagaimana ekonomi dibagi antara berbagai kelompok atau kelas dan adanya konflik kelas bukan harmoni kepentingan yang alamiah menurut Smith.

Proses Pertumbuhan
        Ciri-ciri perekonomian Ricardo adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah tanah terbatas
b.      Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada apakah tingkat upah diatas atau dibawah tingkat upah minimal (tingkat upah alamiah = natural wage)
c.       Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada diatas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka melakukan investasi.
d.      Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu
e.      Sektor pertanian dominan.

Kritik Terhadap Teori Ricardo

1.       Pengabaian pengaruh kemajuan teknologi  à bahwa kemajuan teknologi di sektor industri akan  mengakibatkan penggantian TK sehingga berlaku the law of diminishing return akhirnya perekonomian menuju kekeadaan stasioner
2.       Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner   à bahwa negara akan mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis adalah tidak beralasan karena tidak ada perekonomian yang mengalami keadaan seperti ini dengan laba yang meningkat, produksi yang meningkat dan akumulasi modal yang terjadi.
3.       Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan  à menurut Schumpeter teorinya adalah teori distribusi yang menentukan besarnya pangsa TK , Tuan tanah dan pemilik modal.
4.       Pengabaian faktor-faktor kelembagaan  à kelemahan dari teori Ricardo adalah mengabaikan peranan dari kelembagaan , padahal suatu faktor yang penting dalam pembangunan ekonomi.
5.       Pengabaian Suku bunga  à Ricardo tidak menganggapsuku bunga sebagai imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam laba. Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dan pengusaha (enterpreneur)


Kuliah  ke – VI
JEAN  BAPTISSTE SAY  (1767 – 1832)

       Say berasal dari kalangan pengusaha, bukan  dari kalangan akademis. Pemuja  pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya  dirangkum dalam bukunya “Traite d’ Economie Politque” (1903).
Say  hadir antara adu argumentasi antara Malthus dan Ricardo yaitu soal kekhawatiran munculnya “General Glut” dari hasil pertanian , dimana Malthus memandang bahwa tuan tanah sebagai seorang yang terpuji yang memberikan sumbangannya sebagai seorang kapitalis  yang mengadakan perbaikan pada sektor pertanian tetapi mereka bukanlah sebagai pewaris hak milik tanah, terjadinya keguncangan perdagangan yang berpangkal dari Bank yang bangkrut atau spekulasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, keinginan dalam memiliki barang yang tidak terbatas  tetapi kesanggupan untuk membelinya yang tidak ada.
Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran  akan menciptakan permintaannya sendiri  (Supply createsd its own demand), Pendapat Say ini disebut Hukum Say (Say’s Law). Hukum Say ini didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan./ Setiap ada produksi akan ada pendapatan yang besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam keadaan keseimbangan, produksi cenderung menciptakan permintaannya sendiri dari produksi barang yang bersangkutan.
Dengan dasar asumsi seperti ini ia menganggap bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan  yang akhirnya akan diiringi pula oleh peningkatan permintaan.
Jadi dalam perekonomian yang menganut pasar persaingan sempurna (perfect competition) tidak akan pernah terjadi kelebihan penawaran  (excess Supply). Kalaupun terjadi , sifatnya  hanya sementara. Pasar lewat  “tangan tak kentara”  akan mengatur dirinya kembali ke arah keseimbangan. Misalnya kalau penawaran terlalu besar dibanding permintaan , stok barang naik, dan harga-harga di pasar akan turun. Turunnya harga ini menyebabkan produsen  enggan berproduksi, sehingga barang yang ditawarkan kembali sama dengan junlah barang yang diminta.
Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan  permintaannya sendiri menjadi pedoman dasar dalam kebijaksanaan –kebijaksanaan ekonomi  selama kurun waktu seratus tahun.
Pada perkembangannya kebijaksanaan itu dikritik sangat keras sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930.
Say  dapat dikatakan sebagai :  (a)  orang pertama yang berbicara tentang enterpreneur
                                                          (b) orang yang pertama berjasa mengklasdifikasikan  faktor
                                                                 produksi atas tiga bagian yaitu tanah, tenaga kerja dan
                                                                 modal  (L, TK, K)
Harga ketiga faktor produksi tersebut  akan menghasilkan imbalan berupa upah. Bunga dan laba atau sewa tanah. Jumlah imbalan jasa tersebut akan memadai dan dapat digunakan untuk  pembelian produksi barang dan jasa yang dibutuhkan ( pengeluaran untuk pembelian barang  = nilai atau harga produk barang yang dihasilkan). Walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa tidak semua imbalan jasa dapat dibelanjakan tetapi sebagian dapat ditabung dan hasil dari tabungan tersebut dapat diinvestasikan yang akhirnya merupakan pendapatan lagi bagi mereka yang terlibat dalam proses produksi. Pemikiran Say ini yang mendukung pemikiran Ricardo.


JON STUART MILL (1806 – 1873)

Pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran Klasik mencapai puncaknya  ditangan J.S. Mill (Bapak James Mill). Mill Junior  menerima pelajaran tentang ilmu ekonomi langsung dari Bapaknya dengan didikan disiplin yang sangat tinggi, mulai belajar bahasa Latin pada usia 3 Tahun, usia 12 Thn  sudah mampu untuk menulis sejarah dan usia 13 Thn ia bahkan sudah bisa mengoreksi buku  Elements Of Political Economy” yang ditulis James Mill”.  Di usia yang ke – 16 ia telah mengorganisasi sebuah perkumpulan  yang disebut  “Utilitarian Society”  à yaitu  konsep kebebasan yang dituangkan secara konprehensif,  juga menganggap bahwa utilitarian juga mengandung unsur keadilan, dimana kebahagiaan tidak diartikan semata milik pribadi, namun untuk semua orang sehingga muncul konsepsi moral bahwa ulitarian merupakan universalisme etis dan bukan egoisme etis dan menurutnya bahwa nikmat rohani  lebih mulia dari pada nikmat jasmani oleh sebab itu lebih baik menjadi Sokrates yang tidak puas dari pada mnenjadi seorang tolol yang puas. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan tidaklah cukup dari akumulasi kebahagiaan orang banyak, melainkan dari unsur kebahagiaan individu yang menentukan sehingga muncul suatu kondisi kepedulian antara sesama  yang dititik beratkan pada aktifitas produksi.
Mill adalah cerminan dari Zamannya penuh teka-teki dan lenyap di abd yang penuh pergolakan dia adalah perwujudan dari pahlawan tragis Yunani  dia menentanmg  uang kertas yang tidak dapat dipertukarkan dan keberatan terhadap moralitas yang dipaksakan, intoleransi dan negara agama serta mendukung hak perempuan.
Akibat dari pemikiran-pemikiran yang terlalu berat sehingga pada usia yang ke -20 tahun ia menderita sakit karena terlalu banyak belajar  dan untuk menghindari keadaan tersebut Mill mencari pelarian kedunia musik dan puisi.
Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat , reputasinya sebagai penulis banyak buku-buku yang diterbitkan yang pada usia yang ke – 23 sudah menerbitkan bukunya tetapi yang paling populer adalah  “Essay of Political Economy”  dan  “Principle of Political  Economy With of Their Applications To Social Philosophy”,  “Principle Of Political Economy”  dimaksudkan untuk menyarikan teori-teori ekonomi pada masanya, buku ini berusaha untuk  memahami masalah ekonomi sebagai suatu masalah sosial, masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan persaingan antar produk maupun masalah distribusi melalui instrumen uang dan kredit. Dalam kenyataan teori-teori ekonomi pada masanya dan buku tersebut dikatakan sebagai Versi modern  dari “The Wealth Of Nations”  (Adam Smith)
Mill sebagai orang yang pertama mengemukakan tentang teori elastisitas  permintaan yang kemudiaan dikembangkan oleh Marshall dan konsep Return Of Scale.
Dalam Principle Of Political Economy pandangan-pandangan klasik disempurnakan , Mill menentang pihak-pihak yang menuduh paham Laissez Faire sebagai “Ilmu yang menyedihkan dan muram” (dismal science) dan menuduh Teori Upah Ricardo sebagai “Teori Upah Besi” bagaimana menyelesaikan masalah dengan upah yang rendah yang terjadi dalam masyarakat.
Mill lebih memberi peluang kepada pemerintah untuk campur tangan dalam perekonomian  dengan memberikan peraturan-peraturan serta kebijakan-kebijakan yang dapat membawa kearah peningkatan efisiensi dan pencapaian iklim yang lebih baik dengan begitu bahwa tiap aktivitas ekonomi dapat diarahkan pada keadaan yang lebih baik dan yang lebih pantas.

Perhatian Mill terhadap buruh anak-anak setelah membaca laporan hasil tinjauan parlemen tentang kondisi kerja tenaga anak-anak , Mill merekomendasikan legislasi untuk melindungi buruh anak-anak serta  memeperbaiki kondisi hidup dan kerja yang tidak dapat ditoleransi.
Miil  à Ekonomi sebagai suatu ilmu yang bersifat empiris bahwa masalah produksi  merupakan bagian dari aktivitas ekonomi, dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat dan keinginan pasar. Uang adalah kekuasaan dan dalam rangka memenuhi kebutuhannya manusia membutuhkan kekuasaan dan kemakmuran suatu bangsa tidak ditentukan dengan pemenuhan kebutuhan fisik semata, melainkan kontinuitas produksi. Penawaran selalu identik dengan permintaan dan menerapkan pola fikir baru bahwa produksi tidaklah harus ditentukan dengan permintaan pasar, sehingga baginya tidak ada istilah over produksi yang banyak dicegah oleh banyak orang karena dalam hal ini dapat memungkinkan adanya kerja sama diantara pengusaha dengan dilhami oleh Decision maker  dan peran wanita sebagai terciptanya kondisi adanya pembagian kerja dengan bukunya  “The Right Women”
Dalam konsep rill terkait pemikirannya ekonominya Mill memberi 3 bidang pekerjaan yang dianggap ideal yaitu :
1.       Pertanian  à yang berkaitan dengan tanah, pemilik tanah dan pekerja (tenaga kerja) yang saling berhubungan dan memunculkan sebuah penguasaan atas tanah  atau sistem kepemilikan tanah yang menurut Mill digantikan dengan sistem baru yakni sistem pertanian yang bernuansa kompetitif.
2.       Perusahaan  à adalah sektor yang mengkoordinir kegiatan produksi  dan mengidealkan perusahaan yang besar yang penuh dengan persaingan usaha.
3.       Bank (lembaga keuangan )  à  sangat berperan dalam kondisi ekonomi yang stagnan karena dapat menghidupkan kembali iklim spekulasi bisnis yang sehat,  serta dapat memainkan peran strategisnya dalam mencairkan modal  sekaligus mencegah jatuhnya harga .
Buku-buku ajaran dari Mill  dimasukkan kedalam mashab Klasik namun diakhir hayatnya ia menyebut dirinya sebagai Mashab “Sosialis”
       Pandangan pemikiran dari Mashab Klasik ini pada umumnya mendukung sistem ekonomi pasar atau liberal atau kapitalis  sehingga lebih sering disebut sebagai ajaran “Liberalisme-Kapitalisme”  namun telah mengundang banyak reaksi yang kritis dari berbagai pihak baik perdebatan secara teoritis maupun gerakan politik.
Di bawah panji kapitalisme di Eropa, golongan borjuis mulai menguasai  negara  dan negara dijadikan  sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisasi ekonomi-politik  dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.
Kegiatan para borjuis ini tidak semua masyarakat mendukungnya kemudian berusaha untuk menentangnya sehingga di banyak pabrik para pekerja mengamuk dan melakukan pengrusakanterhadap pabrik dan mesin-mesin  sebagai reaksi terhadap pnindasan kaum borjuis yang hanya mementingkan diri sendiri  tanpa mempedulikan nasib kaum proletar (buruh).
Buku England Green and Pleasant Land yang berisi sindiran terhadap kaum Liberalisme-Kapitalisme  bagi masyarakat Inggris yang mengisahkan masa lalu Inggris yang indah, damai, setiap orang hidup harmonis didaerah pertanian yang hijau dan subur, kemudian keadaan berubah  180 derajat setelah dikembangkan aliran Klasik. Ajaran Kapitalisme telah membawa masyarakat ke arah hidup yang penuh persaingan dan perkelahian.

Kuliah  -8  

MASHAB SOSIALISME SEBELUM MARK
A.      Pengertian Sosialisme/Komunisme
·         Istilah  sosialisme bisa digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi
·         Untuk menunjukkan aliran falsafah, ideologi, cita-cita,  ajaran-ajaran atau gerakan
·         Bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai  pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah sebagai pihak  yang menasionanalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan, jalan raya, jembatan, kereta api serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
·         Melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan menghilangkan milik swasta.
Jadi Sosialisme  dimaksudkan untuk menunjukkan  sistem kepemilikan dan pemanfaatan  sumber-sumber produksi (selain labor) secara kolektif , mencakup asosiasi-asosiasi kooperatif maupun pemilikan dan pengoperasian oleh pemerintah .
Dalam kehidupan sehari-hari Sosialisme = Kapitalisme, Brinton (1981)  Sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan  swasta dari pemerintah yang berlangsung secara perlahan melalui prosedur peraturan yang berlangsung secara perlahan, pemerintah dengan memberikan kompensasi pada pemilik swasta, sedangkan komunisme peralihan kepemilikan dari pihak swasta ke pemerintah  terjadi secara cepat dan revolusioner atau secara paksa tanpa kompensasi.
Kata komunisme secara   historis sering digunakan untuk menggambarkan  sistem sosial, barang dimiliki secara bersama dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan  kebutuhan masing-masing anggota. Motto Komunis adalah  “Dari setiap orang sesuai kemampuan, untuk setiap orang sesuai kebutuhan”.
Dalam masyarakat Sosialis  yang menonjol adalah rasa kebersamaan dan salah satu kolektevitas yang ekstrim  dari  komunis adalah keputusan ekonomi disusun, direncanakan dan dikontrol oleh kekuatan pusat.
Aliaran Sosialis sebelum Marx (bersifat Utopis) sering dimasukkan ke dalam rangka “Sosialis” sedangkan sosialisme yang dikembangkan oleh Marx digolongkan ke dalam Komunisme = Sosialisme Marx  =  Marxisme dan paham marxisme  juga mengalami perkembangan sehingga jenis-jenis marxisme juga bervariasi.




B.      Sosialisme Utopis
Paham sosialisme atau paham komunisme  bukan merupakan pandangan baru. Plato dapat dianggap sebagai pendukung  atau pendiri ajaran sosialis yang ditulis dalam bukunya “Republika” bahwa negara akan baik  kalau  dipimpin atau diperintah oleh orang-orang yang baik  serta negarawan ulung yang disaring secara ketat  dari seluruh anggota masyarakat untuk memperoleh  orang yang terbaik dan Plato menyarankan agar pendidikan  diatur oleh negara.
Untuk menjamin bahwa tiap pemimpin mencurahkan seluruh waktunya hanya untuk masyarakat , negara menjamin segala kebutuhannya karena para pejabat negara tidak  diperkenankan mempunyai hak milik. Anak dan istri mereka dikumpulkan bersama-sama dibawah perlindungan dan pengawasan negara.
Tokoh sosialis-utopis  yang paling terkenal adalah “Sir Thomas More” (1478-1535) dengan istilah “Sosiaalis Utopis”.  Karena More pernah menulis  tentang sebuah “negara impian” dalam sebuah tulisannya yang sangat terkenal “UTOPIA” ditulis dalam bahasa Latin (1516) kemudian diterjamakan kedalam bahasa Inggris (1551)  à bahwa di sebuah pulau khayal bernama Utopia,  yang dapat juga ditafsirkan sebagai sebuah negara, semua milik merupakan  milik bersama, semua orang tinggal dalam tempat yang sama, makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.
Untuk menghasilkan  barang-barang dan jasa, semua orang harus bekerja. Masyarakat dianjurkan untuk hidup sederhana  orang tidak perlu bekerja mati-matian dan tidak perlu terlalu lama  melainkan cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhannya. Dalam hidup kesederhanaan ini uang tidak terlalu diperlukan, pakaian semua seragam sehingga tidak perlu mode dan yang lebih ekstrim lagi adalah perhiasan emas dan perak tidak dihargai. Yang utama adalah toleransi hidup bermasyarakat dan pemerintahan dijlankan secara demokratis dan pimpinan adalah seumur hidup karena pilihan rakyat.
Tulisan yang senada dengan More adalah Tomasso Campanella (1568 – 1639) dan Franncis Bacon dengan tulisannya Civitas Solis = City Of The Sun = Kota Matahari = Repblika, bahwa para pekerja dalam hal perbedaan yang sangat menyolok antara masyarakat yang miskin dengan masyarakat yang kaya atau antara kaum kapitalis dan kaum buruh, pada saat itu sistem produksi dikuasai oleh kaum feodal dan berjalan tanpa kontrol oleh sebabitu supaya sistem produksi ini memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat maka perlu suatu lembaga yang mampu melakukan pengawasan  dan oeh Simon Saint  mengusulkan agar fungsi pengawasan tersebut dipegang oleh suatu badan yang disebut  Industrial Elite yang anggotanya terdiri dari pakar ilmiah, para teknisi serta para pemimpin pengusaha.

C.      Sosialisme Komunitas Bersama.

Tulisan – tulisan Plato, More dll, yang bersifat Utopis hanya mengkhayalkan bentuk suatu komunitas ideal, Dilain pihak ada tokoh-tokoh sosialis yang merealisasi cita-cita mereka dalam kenyataan seperti  Robert Owen (1771), Charles Forier (1772), Louis Blanc (1811), Owen yang pada masa kanak-kanak menderita  dan bekerja  sebagi buruh pada pabrik tekstil tetapi karena pengalaman dan keuletannya maka ia berhasil menjadi seorang pengusaha tekstil yang kaya raya di New Lamark (Scotlandia) dan pabrik yang dibangunnya menjadi model (percontohan  untuk perbaikan kesejahteraan yang disebut “Parallelogram”, membayar gaji buruh yang relatif tinggi dengan jam kerja yang rendah, para pekerja diberi fasilitas  pemeliharaan kesehatan, perumahan yang layak.
Ide  Owen tentang gerakan Sosialis dapat dilihat  dengan bukunya The New View Of Society” (!816)  dan memperjuangkan peran pemerintah  dalam pembangunan desa-desa komunal berdasarkan asas koperasi dan untuk merealisasikan idenya ia mendirikan percontohan di New Harmony, Indiana, Amerika serikat tetapi tidak ada yang mampu untuk bertahan.
Charles Fourier adalah pengikut  Saint Simon =  Owen Perbedaannya Owen mendirikan usaha dengan asas Koperasi sedang  Fourier  mendirikan Phalange atau phalanx yang merupakan suatu komunitas terdiri dari sejumlah orang  yaitu mulai dari  810 orang, 1000 orang, 1620 orang,  atau 2000 orang yang hidup dalam suatu apartemen  atau palanstery yaitu tempat tinggal bersama  dengan toko yang menyediakan kebutuhan mereka . Phalanx dikelilingi oleh daerah pertaniannya sendiri  sebagai sumber kebutuhan akan makanan  untuk dihasilkan sendiri dan orang akan bekerja sesuai dengan keinginannya sendiri  sesuai bakat,  kecakapan masing-masing. Pada  akhir tahun pembukuan, keuntungan dibagi menurut prestasi kerja, kapital dan kecakapan  masing-masing dengan pembagian sebagai berikut :
Pekerja memperoleh  à 5/12 bagian
Manajer memperoleh  à  4/12  bagian
Pemilik modal   à  3/12  bagian,  dengan harapan bahwa Fourier, Phalanx harus berkembang perlahan tapi pasti keseluruh  penjuru dunia  yang dipersatukan menurut tata hierarki di bawah satu  pemerintahan dunia.
Untuk memajukan kesejahteraan para anggota, ia memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk memiliki perusahaan, dan untuk mengangkat derajat kaum buruh  ia mengharapkan agar pemerintah ikut aktif membantu usaha-usaha kaum buruh termasuk dalam bidang permodalan  Revolusi yang terjadi tahun 1848 memungkinkan didirikannya sebuah koperasi  produksi sesuai dengan gagasan Blanc namun dalam kenyataannya tidak berhasil karena beberapa hal seperti :
Adanya oposisi dari beberapa kapitalis
Karena kekurangan modal
Tidak kuat dalam mengikuti persaingan
Kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan
        Jadi dapat dikatakan bahwa ide para pemikir sosialis kebanyakan masih bersifat angan-angan yang menurut Marx terlalu naif untuk diikuti,. Ideslisme mereka memang tinggi, tetapi secara teoritis-praktis tidak dapat direalisasikan sekalipun ada yang terealisasi tetapi tidak dapat bertahan lama.


SOSIALISME MARX (MARXISME)

Pandangan Marx (1818 – 1883) dianggap paling berpengaruh, dari segi teoritis banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya  tidak hanya didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, sosial, politik, sejarah,falsafah dan sebagainya.
Teori Marx penuh dengan konflik yang dipengaruhi oleh kehidupan pribadinya dari perjalanan pendidikannya selalu menghadapi tantangan akhirnya  menjadi seorang wartawan yang sering mengkritik pemerintah tetapi juga memberikan saran perbaikan.
Perkawinan Marx dengan anak Baron ( Gelar kaum bangsawan Jerman) sehingga menyebabkan banyak bergaul dengan para Sosialis. Dalam suatu tulisannya “Apa yang dimaksud dengan Kekayaan” (What is property)  dan dijawab sendiri dalam suatu tulisannya yaitu “  Kekayaan adalah Hasil Curian  (Properti Is Theft).  Yaitu hasil rampokan dari kaum buruh.
A.      Kecaman Marx  Terhadap Sistem Kapitalis
Sangat mengecam kaum Liberal (Adam Smith) dengan alasan sebagai berikut :
·  Dari segi moral Marx mel;ihat bahwa sistem kapitalis mewarisi ketidak adilan  yang akhirnya akan membawa masyarakat kapitalis ke arah  kondisi ekonomi dan sosial yang tidak bisa dipertahankan
·  Adanya pengakuan  bahwa sistem yang didasarkan pada mekanisme pasar lebih efisien namun tetap dikecam karena sistem liberal tersebut tidak perduli tentang masalah kepincangan dan kesenjangan sosial,dengan menerapkan upah besi , kaum buruh dalam sistem perekonomian liberal tidak akan pernah mampu mengangkat derajat kaum buruh .
·  Untuk  mengangkat harkat para buruh yang sangat menderita dalam sistem liberal tersebut Marx mengajak para buruh untuk bersatu, dan merubah sistem perekonomian “Liberal Kapitalis” manjadi perekonomian “Sosialis Komunis”

Dari Segi Sosiologi, Marx melihat adanya sumber konflik antar – kelas  yaitu :
Ø  Ada sekelompok orang (Para pemilik modal)  yang menguasai modal
Ø  Ada sekelompok orang (kaum buruh) sebagai kaum proletar yang ditakdirkan untuk menduduki kelas bawah.
Ø  Marx menyarankan bahwa sistem liberal harus diperbaiki atau kalau bisa di ganti menjadi sistem sosialis.

Dari Segi ekonomi, Marx melihat bahwa akumulasi kapital ditangan kapitalis memugkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akan tetapi pembangunan dalam sistem kapitalis sangat bias terhadap pamilik moadal, untuk membangun secara nyata bagi seluruh lapisan masyarakat perlu dilakukan perombakan struktural melalui revolusi sosial. Jika langkah ini berhasil maka langkah selanjutnya yang harus diambil ialah penataan kembali hubungan produksi {khusus dalam sistem pemilikan tanah, alat-alat produksi dan modal}. Menurut Marx hanya atas dasar hubungan yang lebih manusiawi ini, pembangunan dapat berjalan lancar tanpa hambatan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
        Atas pandangan yang sangat skeptis ini, tidak mengherankan jika Marx meramal bahwa suatu masa sistem kapitalis akan hancur ukan disebabkan oleh faktor-faktor lain melainkan karena keberhasilannya sendiri. Sistem kapitalis dinilai oleh Marx mewarisi daya  “self destruction” suatu daya dari dalam yang akan membawa kehancuran bagi sistem perekonomian liberal yang tidak mungkin dapat diperbaiki lagi untuk membawa masyarakat pada kehidupan yang lebih baik selain harus di ganti dengan sistem Sosialis/komunis.
Kuliah -9

B.      TEORI PERTENTANGAN KELAS

Dalam buku “Manifesto Komunis” dapat  diikuti bagaimana teori Mark tentang pertentangan kelas. Menurut Mark  bahwa sejarah masyarakat  sampai sekarang adalah sejarah pertentangan kelas , yaitu pada zaman kuno ada kaum bangsawan yang bebas dan budak yang terikat,  pada zaman pertengahan ada tuan tanah sebagai pemilik  dan buruh sebagai penggarap dan pada zaman modern ada majikan sebagai pemilik alat produksi dan ada buruh sebagai  pemilik tenaga kerja yang dapat dijual kepada majikan, juga ada masyarakat kaya dan ada masyarakat miskin. Semua kelas-kelas ini menurut Mark timbul sebagai hasil dari kehidupan ekonomi masyarakat.
Menurut Marks diseluruh dunia sepanjang sejarah, kelas bawah selalu berusaha untuk membebaskan diri untuk meningkatkan status keswejahteraan mereka sampai pada zaman sekarang ini  dimana ramalan dari Mark bahwa kaum proletar yaitu para buruh akan bangkit melawan kesewenang-wenangan para pemilik modal .

C.      TEORI “SURPLUS VALUE’ DAN PENINDASAN BURUH

Menurut pandangan Klasik (Ricardo), nilai suatu barang harus sama dengan biaya-biaya untuk  menghasilkan barang tersebut (termasuk biaya TK berupa upah alami = subsisten).
Kelebihan  nilai produktivitas kerja buruh atas upah alami oleh Mark disebut sebagai  “Nilai lebih (Surplus Value)” yang dinikmati oleh para pemilik modal atau semakin kecil upah alami yang diberikan kepada para buruh maka semakin besar nilai surplus yang dinikmati oleh pemilik modal ((terjadi eksploitasi terhadap buruh)).
Dari pernyataan Mark ini maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

C = c + v + s     dimana :
C  =  Nilai atau harga komoditas
c  =  biaya TK tidak langsung (modal)
v  =  biaya TK langsung
s  =  laba atau nilai surplus    

Marks juga berpendapat bahwa jika TK adalah satu-satunya penentu nilai dan profit serta bunga disebut “nilai surplus” sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut :

P = s/r

Dimana  p  =  Tingkat profit
                s   =   nilai surplus
                r   =   nilai produk akhir
Contoh : jika suatu pabrik pakaian mempekerjakan buruh untuk membuat baju, dan dijual dengan harga Rp 100,-/buah biaya TK adalah Rp 70,-/buah  maka tingkat profit :
P = 30/100  =  0,3  =  30%

Mark membagi nilai produk akhir menjadi dua bentuk  kapital yaitu :
è Kapital konstan atau peralatan-peralatan pabrik (C)
è Kapital variabel atau biaya tenaga kerja (V)
Sehingga tinkat profit sebagai berikut
p = s/[v + c].
Mark berpendapat bahwa profit dan eksploitasi dapat dinaikkan dengan :
a.       Menambah jam kerla
b.      Mempekerjakan TK wanita dan anak-anak dengan tingkat upah yang rendah
c.       pemanfaatan teknologi serta mesin-mesin hanya menguntungkan para kapitalis
Teori Klasik tidak mampu umtuk menjawab teori Mark karena karena teorinya dapat membuktikan secara logis bahwa kapitalisme secara logis bahwa kapitalisme secara internal menciptakan  “pertentangan kelas” yang hebat antara buruh, kapitalis, dan pemilik tanah, kapitalis dan pemilik tanah mendapat keuntungan yang sangat besar.

Menurunnya Profit dan Akumulasi Kapital
Teori Mark mengabaikan tingkat pemanfaatan teknologi, akumulasi kapital akan terus bertambah untuk menghadapi persaingan dan menjaga upah agar tidak meningkat, karena hal ini dapat mengurangi tingkat profit.
Disisi lain, bahwa dengan penambahan mesin akan menaikkan kapital sehingga mengurangi profit. Usaha besar akan terkonsentrasi sebagai perusahaan besar , berproduksi dalam skala besar sehingga dapat menekan biaya, harga dapat ditekankibatnya dapat menghancurkan kapitalis kecil, kaum buruh banyak yang di PHK sehingga pengangguran semakin banyak.

Imperialisme Kapitalisme Monopoli
Mark terkesan dengan kemampuan kapitalisme untuk  mengumpulkan modal dan menciptakan pasar baru baik dalam negeri maupun luar negeri yang digambarkan sebagai  “Borjuis”  yang berkuasa selama sertus tahun telah menciptakan kekuatan produktif yang sangat kolosal ketimbang mashab sebelumnya.
Kapitalis disibukkan oleh upaya “menalukkan pasar baru” ,  Mark mencirikan  kapitalisme dan bisnis besar sebagaib”imperialistik dan kolonialisme” yang mengeksploitasi buruh asing dan sumber daya asing.

Materialisme Historis
Ke mana arah kapitalisme? Teori Mark dipengaruhi oleh George hegel (1770 – 1831) dalam mengembangkan proses determinasi ekonominya. Tesis dasar Hegel adalah  “Kontradiksi (di alam) adalah akar dari semua gerak dan kehidupan” kekuatan yang saling bertentangan yang ada pada akhirnya melahirkan kekuatan baru. Tesis yang mapan akan meinmbulkan  “antitesis” sebagai lawannya sehingga menciptakan “sintesis” baru kemudian menjadi tesis  dan prosesnya dimulai lagi dari awal disepanjang perjalanan peradaban.
Jadi jalannya sejarah dapat dideskripsikan sebagai  “Konsep Helegian” sebagai berikut :

Tesiss
                                                                              SINTESIS
                   


Anti tesis




  PERBUDAKAN
                                                 KAPATALISME


                                   KOMUNISME
 FEODALISME
                                                 SOSIALISME

Menurut teori ini . perbudakan dilihat sebagai alat utama dari beproduksi ataubtesis pada zaman Yunani Romawi Kuno. Feodalisme menjadi antitesis utama diabad pertengahan, Sintesisnya menjadi kapitalisme yang akan menjadi tesis baru, tetapi kapitalisme menghadapi antitesis sosialisme dan pertentangan ini akan menghasilkan sistem produksi tinggi yaitu komunisme.

Solusi Mark : Sosialisme Revolusioner
Walaupun Komunisme dianggap sebagai suatu yang tak terelakkan, Mark merasa untuk mencapai keadaan tersebut harus dengan Revolusi. Mark adalah pendukung penggulingan pemerintahan secara keras (menciptakan sosialisme revolusioner), yang dideklarasikan arah revolusioner dalam “The Communist Manifesto”  (1884) yang dimasukkan dalam dalam 10 program (Mark dan Engels, 1964)  yaitu :
1.       Menghapuskan properti tanah dan aplikasi semua sewa tanah demi tujuan publik
2.       Pajak pendapatan yang progressif atau bertahap
3.       Penghapusan semua hak warisan
4.       Penyitaan properti dari semua emigran dan pemberontak
5.       Sentralisasi kredit di tangan negara dengan menggunakan Bank nasional dengan modal negara dan monopoli eksklusif
6.       Sentralisasi alat-alat komunikasi dan transportasi di tangan negara
7.       Perluasan pabrik dan alat-alat produksi milik negara, menanami tanah yang menganggur, meningkatkan kesuburan tanah secara umum sesuai dengan rencana bersama
8.       Kewajiban yang setara bagi semua untuk bekerja, pembentukan kekuatan industrial khususnya untuk pertanian.
9.       Kombinasi agrikultur dengan industri manufaktur, penghapusan bertahap perbedaan antara kota dan desa, dengan distribusi yang lebih seimbang kepada semua penduduk
10.   Pendidikan bebas untuk anak-anak di sekolah publik. Penghapusan TK anak-anak di pabrik.

Untuk pencapaian hal tersebut bukanlah masalah yang gampang tanpa menggunakan kekerasan oleh sebab itu Mark mendudkung “diktator proletariat” yang otoritarian.
Penghapusan properti karena hal tersebut merupakan penyebab perselisihan , pertentangan kelas, serta berbagai bentuk perbudakan.
Mark mengatakan bahwa agama adalah candu masyarakat oleh sebab itu omunisme menghapuskan kebenaran abadi, menghapuskan semua agama dan semua moralitas oleh sebab itu komunisme bertentangan dengan semua pengalaman historis masa lalu.

Prediksi Mark tidak Terbukti.
Pada akhir tahun 1937, Wessily Leontief (Rusia, pemenang Nobel) dengan penemuan “Analisi Input-Output” yang mengemukakan bahwa penekanan Mark sangat mengesankan dan benar, namun rupanya ramalan tersebut ternyata keliru dengan alasan sebagai berikut :
1.       Di bawah kapitalisme, tingkat profit tidak menurun, bahkan lebih banyak kapital terakumulasi selama bertahun-tahun
2.       Kelas pekerja semakin tidak menderita, karena adanya  kenaikan upah diatas tingkat upah subsisten, kelas menengah tidak lenyap tetapi dapat berkembang
3.       Tidak banyak terdapat peningkatan konsentrasi industri dalam masyarakat kapitalisme maju
4.       Masyarakat utopian sosialis tidak berkembang, revolusi proletariat juga tidak terjadi
5.       Meskipun ada daur hidup bisnis dan depresi besar, kapitalis tampaknya tetap berkembang pesat.

Diagram Skematik Teori Marks tentang Pembangunan Kapitalis

Ekspolatisi Labor
(Nilai Surplus)

 


 
Akumulasi
Kapital

Substitusi
Labor-Kapital

Daya Beli
Rendah

Tingkat Laba
Berkurang

“Krisis” Kapital
(Konyuntur)

Terpusatnya
Kapital

Cadangan
Pengangguran

Terkonsentrasinya
Kekayaan

Semakin Melaratnya
Kaum Proletar

Resolusi Sosial

 





























Kuliah  ke- 10

MASHAB  NEO KLASIK

Teori –teori yang dikembangkan oleh Mark dan Engel mendapat banyak tanggapan dari pakar-pakar ekonomi, baik dari kaum sosialis maupun dari pendukung sistem liberal-kapitalisme.
Analisis yang dibuat oleh Mark untuk meramal kejatuhan sistem kapitalis, bertitik  tolak dari nilai kerja dan tingkat upah, oleh pakar Neo Klasik teori tersebut dipelajari kembali secara mendalam
Pakar ekonomi Neo Klasik antara lain :
è Stanley Jevons (1835 – 1882) seorang Inggris dengan bukunya  “Theory Of Political Economy (1871)”  menolak teori nilai biaya produksi, dan lebih menmfokuskan pada prinsip utilitas subjektif dan permintaan konsumen sebagai kunci pendekatan baru untuk ekonomi, individu membuat pilihan berdasarkan preferensi dan nilai di dunia nyata (permintaan selalu mendahului penawaran)
     Harga relatif tergantung padapenilaian subjektif masyarakat tentang kepuasan yang didapatkan dari pembelian barang-barang yang berbeda. Sumbangan teorinya terhadap teori pertumbuhan dan teori siklus bisnis. Subtitusi energi batubara oleh minyak tanah,  gas alam dan pembangkit listrik  tenaga air, namun hal ini tidak tepat sasaran.
        Menurut teori kepuasan subyektif, konsumen membeli barang-barang yang memberi mereka kepuasan yang paling besar, dan setiap konsumen berada dalam keseimbangan apabila  perubahan dalam pengeluarannya tidak dapat meningkatkan kepuasan totalnya. Apabila konsumen dapat dengan bebas mengganti pembelian,akan membeli barang lebih banyak yang akan memberikan tingkat kepuasan dan mengurangi barang yang kepuasannya rendah.
          Doktrin ini membentuk basis untuk mencegah pemerintah mengatur barang dan jasa yang dapat dibeli oleh konsumen, contoh jika rokok atau alkohol tersedia secara bebas, maka konsumen akan membeli barang – barang tersebut dalam jumlah yang bisa memaksimalkan kepuasan konsumen, dan ketika pemerintah membatasi penjualan barang tersebut atau mempersulit pembelian dengan menetapkan peraturan untuk produsen  atau pengenaan pajak atas barang tersebut maka kepuasan konsumen akan berkurang  diseluruh negara dan akan mempengaruhi barang yang lain.
          Jevons juga menerapkan gagasan kepuasan kepada tenaga kerja dengan memberikan petunjuk dalam penetapan tingkat upah dipasar tenaga kerja dengan mengasumsikan  bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan akan mengakibatkan ketidak puasan dipihak lain pekerja juga memberikan kepuasan positif karena para buruh dibayar untuk pekerjaan mereka karena dapat menggunakan pendapatannya.
          Aplikasi analisis kepuasan untuk pasar tenaga kerja mempunyai beberapa kosekuensi penting yaitu :
(1)    Perbedaan antara tenaga kerja yang produktif dan yang tidak produktif namun hal ini dianggap tidak tepat karena  semua TK dianggap produktif  karena semua pekerjaan akan menghasilkan kepuasan bagi para pekerja individu.
(2)    Dengan masuknya teori kepuasan dalam studi tenaga kerja menimbulkan keragu-raguan terhadap teori upah Klassik yaitu bahwa manusia tidak merasa nyaman dengan upah subsisten, dan penawaran tenaga kerja tergantung pada upah yang berlaku (jika upah rendah maka pekerja akan mengundurkan diri dari pasar TK)
(3)    Tidak ada pertentangan antara TK dan modal (bertentangan dengan Ricardo dan Mark),  TK akan membuat keputusan sendiri  apakah dia mau bekerja atau tidak  demikian juga kapitalis akan membuat keputusan serupa apakah akan melakukan investasi dan mempekerjakan TK atau tidak.
(4)    Teori perputaran bisnis yaitu hubungan yang erat antara aktivitas pancaran cahaya matahari (Sunspot)  dengan kegiatan bisnis, contohnya jika kegiatan sunspot mempengaruhi cuaca, dan cuaca akan mempengaruhi hasil panen, maka aktivitas sunspot pasti berkorelasi dengan harga benih jagung. Panen yang baik akan menaikkan persediaan  dan akan menurunkan harga jagung, sedangkan panen yang gagal akan meningkatkan harga jagung. Hal ini juga akan mempengaruhi pekonomian LN kerena dengan panen yang baik akan meningkatkan pendapatan nasional sehingga dapat melakukan impor dan meningkatkan ekspor.
è Karl Menger (1840 – 1921), dianggap sebagai pendiri  Mashab ekonomi austrian hal ini disebabkan karena dia bertanggung jawab atas pengembangan dua pilar ekonomi Austrian yaitu :
(1)    Membantu membentuk teori nilai subjektif
(2)    Berpendapat bahwa pengetahuan ekonomi hanya dapat diperoleh dengan menarik kesimpulan dari asumsi-asumsi yang sudah dianggap benar (Metodologi ekonomi)
 Merger adalah seorang  Austri dan dikenal dengan bukunya  “Principles Of Economics in Germany (1871)”  dialah yang pertama kali mengembangkan pendekatan baru  untuk teori nilai dan harga secara sistematis dan berhasil menaklukkan paradigma Ricardian. Bertolak dari teori Merger menyelamatkan Adam Smith dan Model Kebebasan alamiahnya melalui tiga cara yaitu :
1.       Asal – usul Nilai konsumen  membahas peran konsumen dalam menentukan  struktur dan harga proses produksi adalah permintaan akhir, bukan waktu kerja atau biaya produksi, Merger menyebutnya dengan “Theori Imputasi” , utilitas menciptakan nilai input.
2.       Utilitas/biaya marginal menunjukkan bahwa harga dan biaya ditentukan pada margin, dengan keuntungan –biaya marginal untuk pembeli dan penjual, dan analisis marginal membentuk basis mikroekonomi moderen
3.       Nilai Subjektif, mengungkapkan bahwa  nilai sepenuhnya tergantung pada keinginan konsumen dan produsen bahwa upah, sewa, bunga dan  ditentukan oleh penilaian subjektif dari konsumen, jadi biaya tidak pernah tetap dalam jangka panjang.
         Pada akhir abad ke 19, ekonomi Klasik kurang dihargai didaratan Eropa karena sangat abstrak dan teoritis, sehingga Merger berusaha mengembalikan ilmu ekonomi ke dunia nyata yaitu dengan pengakuan “bahwa barang-barang mempunyai nilai karena barang tersebut memenuhu kebutuhan konsumen” (pendapat ekonomi Kklasik Inggris), sedang Merger mengemukakan bahwa  Nilai lebih ditentukan oleh faktor subjektif (kepuasan atau permintaan) ketimbang faktor produktif  (biaya produksi atau persediaan),
          Nilai menurut Merger berasal dari kepuasan kebutuhan manusia, manusia perlu menciptakan permintaan terhadap barang-barang yang merupakan kekuatan penggerak dari pertukaran ekonomi dan membantu dalam penetapan harga.
          Kebutuhan manusia terhadap barang lebih besar dari pada barang yang tersedia untuk memuaskan kebutuhan, oleh sebab itu konsumen akan memilih secara rasional di antara barang yang tersedia. Ketika semakin banyak jumlah barang yang dibeli seseorang  akan semakin mengurangi tingkat kepuasan yang diperolehnya (kepuasan marginal yang semakin menurun)
Contoh :


I
    II
    III

    IV
    VI
  VII
10
9
  8
    7
     6
   5
   1
      9
     8
  7
    6
     5
   4
    0
      8
     7
  6   dst


























 Pada tabel ditas menggambarkan  tipe barang yang berbeda, Angka Romawi menggambarkan seberapa penting sebuah barang tertentu bagi beberapa orang.
           Contoh :
Kategori I  à adalah barang untuk mempertahankan hidup
               II  à adalah barang untuk menjaga kesehatan
             III  à adalah barang yang memberikan kesejahteraan individu
             IV  à adalah barang yang memberikan hiburan dan lain-lain dan angka-angka adalah menunjukkan keinginan atau kepuasan relatif yang diperoleh dari mengkonsumsi masing-masing barang.
         Angka biasa mengukur keinginan atau kepuasan relatif yang diterima dari konsumsi barang-barang yang berbeda, serta bagaimana individu membuat keputusan sehubungan dengansehubungan dengan apa yang dikonsumsi atau berapa jumlah uang yang hendak dibelanjakan, karena pendapatan konsumen terbatas oleh sebab itu masing-masing konsumen akan membelibarang yang memuaskan kebutuhan yang lebih penting sehingga nilainya = 10 kemudian barang berikutnya tang nilainya lebih rendah dan seterusnya.
          Salah satu konsekuensi penting dari teori nilai adalah “semua aktivitas yang menghasilkan kepuasan subjektif adalah aktivitas yang produktif”. Faktor yang menentukan dalam nilai barang bukan jumlah TK yang digunakan tetapi sangat ditentukan oleh besarnya kepentingan dan kepuasan yang diterima oleh konsumen jika dia mengkonsumsi barang tersebut.
      Dalam mengkonsumsi barang pada unit pertama akan memberikan tingkat kepuasan yang paling tinggi, dan konsumsi berikutnya akan semakin lama semakin berkurang.
è Friedrich Von Wieser (1851 - 1926)  dia menggantikan kedudukan Menger  sebagai ketua jurusan ekonomi, bukunya paling banyak berpengaruh seperti “Sosial Economics” yang merupakan teks standar di universitas saat itu.
         Wieser adalah pencipta istilah-istilah baru dalam ilmu ekonomi seperti “Marginal utilitas (MU), “Opportunity Cost” (biaya kesempatan) serta “Economic Planning” (perencanaan ekonomi), “enterpreneur” dan lain-lain
è  Eugen Bohm- Bawerk (1851 – 1914)
          Mampu membawa teori Austria ke arah baru, khususnya dibidang teori pertumbuhan ekonomi dan kapiatal. Pada tahun 1884 terkenal dengan bukunya “Capital and interest” dan “The Possitive Theory Of Capital” yang kemudian memulihkan keuangan Austria yang dikembalikan ke standar emas.
         Bawerk  mengawali teorinya dengan diskusi tentang fungsi dari kapital sebagai alat produksi dengan mengatakan bahwa tujuan utama dari semua produksi adalah menyediakan barang yang memuaskan keinginan yakni barang konsumen atau barang urutan pertama. Dia adalah penganut ekonomi liberal (mendukung perdagangan bebas) membangun jaring pengamanan sosial serta memperhatikan kesejahteraan kaum buruh. Dia sangat menentang  dan mengkritik teori Mark  sehingga Marxisme tidak lagi dominan dalam ilmu ekonomi.
         Kontribusi teorinya dalam ilmu ekonomi adalah teori tabungan, investasi, kapital dan bunga serta pertumbuhan ekonomi.
          Argumen Bawerk terhadap teori Mark adalah :
(1)     Argumen  “Menunggu” yang bersandar pada “Teori bunga” yang ditahan, sebuah konsep yang sebelumnya dikembangkan oleh Nassau, dimana kapitalis menahan diri untuk melakukan konsumsi dan menggunakan tabungan mereka untuk berinvestasi dalam barang kapital dan barang-barang produksi yang urutan tertinggi. Produsen barang konsumen harus menunggu barang diproduksi kemudian dijual kepada konsumen sebelum barang tersebut dibayar, Investor saham dan Real Estate harus menunggu bertahun-tahun sebelum mereka memperoleh kembali uang yang mereka investasikan. Jadi dalam hal ini buruh (TK) yang dipekerjakan tidak menunggu, mereka setuju melakukan sejumlah pekerjaantertentu dengan mendapat upah atau gaji setiap minggu atau setiap bulan tanpa dipengaruhi oleh apakah barang yang dihasilkan semuanya telah terjual atau tidak, oleh sebab itu menurutnya bahwa buruh dibayar dengan nilai produk yang mereka hasilkan setelah dikurangi  bunga dan keuntungan yang diambil oleh Kapitalis.
(2)    Kapitalis adalah pengambil resiko sedangkan pekerja tidak. Mereka memadukan tanah, TK dan modal dalam menciptakan produk yang bersaing di pasar produk yang mungkin menghasilkan keuntungan ataukah mungkain menyebabkan kerugian, tetapi karyawan yang dipekerjakan tidak menanggung resiko.
          Satu pandangan Mark yang disetujui oleh Bawerk bahwa fokus utama kapitalisme adalah Kapital (modal), Kapital dalam berbagai bentu seperti tabungan, investasi, teknologi, barang modal, produktivitas, pengetahuan, pendidikan, merupakan kunci untuk mewujudkan pandangan Adam Smith  tentang kemakmuran Universal. Perbedaannya adalah Mark memandang kapirtal secara negatif sedangkan bawerk mengakui bahwa kapital adalah penyelamat buruh bahkan semua umat manusia atau kapital adalah kunci untuk standar hidup yang lebih tinggi.
Tujuan Bawerk adalah menunjukkan bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat terjadi, bagaimana individu dapat menaikkan standar hidup dan mencapai tujuan kemakmuran universal yang diharapkan, berusaha untuk membuktikan  bahwa kelas pekerja dapat memperoleh upah diatas upah subsisten dan hal ini bertentangan dengan ramalan muram dari Ricardo, Malthus dan marx.
Bawerk mengemukakan bahwa dengan berinvestasi dalam barang kapital akan menghasilkan produktivitas yang lebih besar dan menaikkan standar hidup.
Contoh :
Dengan menggunakan pipa (teknologi) untuk mengalirkan air dari mata air kerumah yang mungkin juga dimanfaatkan oleh para petani dapat meningkatkan produksi pertanian mereka (metode produksi tidak langsung).
Bawerk meneliti 3 kasus untuk mendukung tesisnya yaitu :
(a)    Misalkan individu di suatu negara di suatu negara tidak punya simpanan bersih  (tabungan) yang jumlahnya melebihi pembayaran untuk depresiasi atau merawat rumah, alat dan perlengkapannya, akibatnya negara itu hanya “akan menjaga kapitalnya saja”
(b)   Misalkan individu mulai menabung 25%  dari pendapatannya, ini secara dramatis akan mengubah proses produksi. Permintaan barang konsumen pada mulanya akan turun, tetapi  penurunan ini akan diimbangi dengan kenaikan dalam permintaan untuk barang modal. Negara yang maju secara ekonomi  tidak sekedar melakukan penumpukan simpanan, tetapi menginvestasikan simpanannya. Negara itu membeli sekuritas, mendepositokan uangnya di Bank  sehingga ada peningkatan dalam kapital.
(c)    Warga suatu negara dapat melakukan konsumsi lebih besar ketimbang pendapatannya, dan karena itu menghilangkan kapital negara mereka sehingga kapital menurunkan standar hidup.

Kuliah ke 11
ALIRAN SEJARAH (HISTORIS)

Pola pemikiran aliran sejarah  didasarkan pada perspektif sejarah. Aliran sejarah diinspirasi oleh keberhasilan metode sejarah dalam bidang-bidang hukum dan bahasa, dan segolongan pakar ada yang menamakan aliran sejarah sebagai aliran “etis” untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka pada paham hedonisme klasik.
Pemikir klasik secara eksplisit mengakui bahwa manusia pada hakikatnya bersifat serakah (hedodisme), paham ini kemudian dikembangkan menjadi paham utilitarianisme.
Dalam pandangan kaum klasik :
(a)                 perekonomian sebaliknya diserahkan pada kekuatan pasar, Setiap orang dibebaskan berbuat demi demi kepentingan masing-masing. Pada akhirnya melalui Invisible Hand, akan tercitanya suatu harmoni secara keseluruhan. Pemikiran seperti ini juga dikecam oleh pakar-pakar sejarah karena dinilai terlalu mekanistis sehingga mereka menginginkan untuk merubahnya dengan dasar pemikir yang lebih etis, dimana masyarakat harus dianggap sebagai suatu kesatuan organisme tempat interaksi sosial yang berhubungan antar individu.
(b)                 Tidak percaya pada mekanisme pasar bebas klasik dan pada umumnya sepakat dengan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian, karena hal ini diharapkan mampu membawa proses ekonomi pada tujuan-tujuan sosial dan ekonomi yang diinginkan bersama.
(c)                  Tanpa campur tangan pemerintah dalam  perekonomian tidak akan ada jaminan keadilan sosial.
(d)                 Fenomena ekonomi merupakan produk perkembangan masyarakat secara keseluruhan sebagai hasil perjalanan sejarah, oleh sebab itu  pemikiran, teori dan kesimpulan ekonomi haruslah dilandaskan pada empiris sejarah
(e)                 Prinsip-prinsip ekonomi  sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, tradisi, agama, nilai-nilai dan norma-norma  lingkungan setempat oleh sebab itu prinsip ekonomi tidak dapat berlaku secara universal seperti pandangan kaum klasik dan neo klasik.
(f)                  Metode deduksi (bertolak dari pengamatan secara umum yang telah diakui secara umum kemudian diambil kesimpulan secara khusus)di nilai terlalu abstrak dan teoritis  oleh sebab itu kurang realistis sehingga dapat membawa kita pada suatu kesimpulan yang keliru.
(g)                 Menggunakan metode induktif historis (mengumpulkqan kenyatan-kenyataan ekonomi dari sejarah), dan dari data yang dikumpulkan kemudian diambil  kesimpulan umum sehingga dengan metode ini hukum-hukum, dalil-dalil ataupun teori-teori ekonomi hanya berlaku disuatu tempat pada waktu tertentu dengan demikian maka hukum ekonomi tidak berlaku universal tetapi sewaktu-waktu dapat berubah sesuai keadaan dan masalah yang dihadapi.

Tokoh-Tokoh Aliran Sejarah :
è FIEDRICH  LIST ( jerman, 1789  -  1846)
Dalam bukunya “Trade Policy and the German Customs Union (1841) yang menentang kaum Klasik  yang disebutnya “Kosmopolitan “ sebab mengabaikan peran pemerintah. Dan mengemukakan bahwa kitra dapat mengambil suatu kesimpulan tentang perkembangan suatu masyarakat dari data sejarah, cara mereka berproduksi, setiap kelompok masyarakat pada umumnya melewati tahap-tahap sejarah sebagai berikut :
1.       Tahap Barbarian ( berburuh dan menangkap ikan) adalah ciri masyarakat primitif dimana kebutuhan masyarakat disediakan oleh alam.
2.       Zaman pastoral (menggembala) yang mulai beternak, tetapi belum menetap
3.       Zaman agraris, mulai menetap pada suatu tempat dan telah bercocok tanan tetapi masih bersifat subsisten
4.       Zaman bertani,  menghasilkan industri manufaktur sederhana dan melakukan perdagangan lokal
5.       Masyarakat bertani, manufaktur lebih maju dan telah melakukan perdagangan internasional.
Menurut List, sistem perdagangan bebas sebagaimana dianjurkan oleh kaum klasik hanya cocok bagi negara-negara yang sudah berada pada tahap ke -5,
Untuk memajukan perekonomian Jerman, List menyarankan agar pemerintah menyususn berbagai kegiatan ekonomi sebagai bagian dari kegiatan produktif dan kemampuan nasional, dua sektor utama yang menentukan perekonomian nasional adalah :
(a)     sektor pertanian à diperlukan untuk menyediakan bahan pangan masyarakat, tetapi sektor ini tidak dapat diharapkan membawa perekonomian pada tingkat yang lebih maju (karena negara yang hanya bertumpu pada kekuatan pertanian tidak akan pernah maju.
(b)   Sektor Industri à industrialisasi adalah langkah awal untuk membawa perekonomian kearah yang lebih maju, industrialisasi tidak hanya bertujuan memajukan sektor industri tetapi lebih jauh juga mampu membawa perbaikan pada sektor pertanian serta perkembangan dan kemajuan dibidang lainnya, termasuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat luas.
Dalam mengembangkan industrialisasi domestik, List menganjurkan adanya suatu lembaga negara yang akan melindungi industri dalam negeri melalui pajak impor, juga sangat dibutuhkan peranan pemerintah secara arif untuk melakukan intervensi dalam menyeimbangkan pertanian, industri dan perdagangan dan perlindungan ini hanya bersifat sementara sampai pada saat industri sudah mapan.
Jadi dalam hal ini List penekanannya pada masalah kebijakan ekonomi yaitu menonjolkan unsur nasionalisme, terutama bagaimana melindungi industrialisasi Jerman yang kala itu sangat tertinggal dari industrialisasi Inggris.
Intervensi pemerintah tidak terbatas hanya dalam bidang ekonomi, tetapi uga diperlukan bidang lain seperti sosial, politik dan hukum.


è  BRUNO HILDEBRAND (1812 – 1878)
        Dalam melakukan penelaahan  dan penelitian-penelitian ekonomi, harus menekankan perlunya mempelajari sejarah artinya, artinya penelitian-penelitian ekonomi harus didukung oleh data statistik empiris yang dikumpulkan dalam penelitian sejarah ekonomi.
Hal ini juga menekankan pentingnya evolusi dalam perekonomian masyarakat dalam melakukan tukar menukar dan berdagang, kelompok-kelompok masyarakat tersebut dapat dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai berikut  yaitu :
(a)    Tukar menukar secara in natura atau barter
(b)   Tukar menukar dengan perantaraan uang
(c)    Tukar menukar dengan menggunakan kredit (cek)
Penelitian ini dianggap cukup baik untuk bidang sosiologi tetapi kurang bermakna sditinjau dari pengembangan ilmu ekonomi. Salah satu kelemahan dari karya penelitian sejarah  Bruno  adalah tidak disusun ke dalam suatu kerangka acuan yang padu, oleh karena itu karya-karya penelitian tersebut dinilai tidak berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi.

è  GUSTAV VON SCHMOLER ( 1839 – 1917)
         Gustav terkenal karena perdebatannya dengan pakar Klasik yang berkaitan dengan metodologi dalam pengembangan ilmu ekonomi yaitu dengan menggunakan metode deduktif dari Klasik di rubah dengan metode induktif-empiris.
Penekanan teorinya pada :
(a)    Kelenturan dalam perekonomian
(b)   Memberikan luang yang sebesarnya bagi pemerintah  untuk memperbaiki keadaan ekonomi, oleh sebab itu harus mempelajari dokumen-dokumen negara
(c)    Menghendaki kebijakan dalam bidang ekonomi, politik dan sosial, dan kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan kaum buruh
(d)   Pendirian dan pembinaan organisasi serikat pekerja
Untuk mencapai tujuan tersebut Gustav bersama rekannya mendirikan sebuah forum untuk menghimpun pemikiran –pemikiran untuk menghadapi berbagai masalah ekonomi dan sosial, hasil dari forum tersebut disampaikan kepada pemerintah  sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan dan salah satunya adalah diberlakukannya “undang-undang untuk melindungi kaum buruh dari penindasan Kaum Pengusaha”
Jaminan sosial yang diberikan kepada kaum buruh sesuai dengan undang-undang tersebut dianggap sangat majupada zamannya.

è  WERNER SOMBART (1863 – 1941)
Salah satu penelitian Sombart  yang populer ialah penelitian tentang tahap-tahap perkembangan kapitalisme yang menyatakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat.
Dalam bukunya  “Der moderne kapitalismus (1902)”  mengemukakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis dapat dibedakan atas beberapa tingkatan yaitu :
(1)    Tingkat para kapitalisme  à kehidupan ekonomi masih bersifat  komunal , struktur sosial masih berat kepertanian, kebutuhan manusia masih kurang/rendah, uang belum dikenal, motif laba maksimum belum nampak, produksi hampir seluruhnya ditunjukkan untuk diri sendiri.
(2)    Tingkat kapitalisme menengah  à kehidupan ekonomi walaupun masih bersifat komunal, telah mulai memperlihatkan ciri-ciri individualistis , struktur pertanian-industri mulai berimbang, masyarakat telah mengenal uang, motif laba maksimum mulai tampak, produksi tidak hanya untuk kebutuhan sendiri tetapi sebagian telah disiapkan untuk kebutuhan pasar.
(3)    Tingkat kapitalisme tinggi  à ciri masyarakat komunal mulai hilang, paham individualisme mulai menonjol, struktur ekonomi makin berat ke industri dan perkotaan, peran uang semakin menonjol, motif laba maksimum makin kelihatan dan sebagian besar dari produksi dihasilkan untuk kebutuhan pasar.
(4)    Tingkat kapitalisme akhir  à ditunjukkan oleh ciri-ciri dari sikap individualisme yang sangat tinggi, tetapi kepentingan masyarakat tidak diabaikan, industri meluas ke padat modal, uang giral telah diperkenalkan, motil laba maksimum sangat tinggi tetapi ada pertimbangan  penggunaan laba untuk kepentingan masyarakat dan produksi untuk pasar.

è  MAX  WEBER (1864 – 1920)
Weber adalah seorang ahli  sosiologi  (ekonomi dan sejarah), bukunya yang populer adalah  “Protestant Ethic an the Spirit Of Capitalism (1958)  hal ini dipengaruhi oleh pengaruh ajaran Protestan. Weber bertolak dari suatu asumsi bahwa rasionalitas adalah unsur pokok peradaban Barat yang mempunyai nilai dan pengaruh universal.
           Perilaku ekonomi kapitalis menurut weber bertolak dari harapan akan keuntungan yang diperoleh dengan mempergunakan kesempatan untuk tukar menukar yang didasarkan pada kesempatan mendapatkan untung secara damai.
         Hasil pengamatannya menunjukkan bahwa golongan penganut agama Protestan, terutama kaum calvinis menduduki tempat teratas, sebagian besar dari pemimpin perusahaan, pemilik modal pimpinan teknis, dan komersial yang di amatinya (Jerman).
          Takdir dan nasib manusia adalah kunci utama dalam menentukan sikap hidup,  Kerja adalah “panggilan” atau “tugas suci”, keselamatan hanya diberikan kepada orang-orang terpilih sehingga hal inilah yang mendorong orang untuk bekerja keras agar menjadi orang pilihan. Dalam kerangka pemikiran teologis seperti inilah yang menjadi semangat kapitalisme yang didasarkan pada cita ketekunan, hemat, rasional, berperhitungan, sanggup menahan diri.
       Teori Weber banyak juga yang tidak sepaham (Bryan, Tawney, Samuelson, Robert) dan lain-lain yaitu mereka yang meneliti tentang dampak ajaran agama lain  terhadap kehidupan ekonomi seperti Agama Islam dan Tokugawa (Jepang) yaitu  “Agama , Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi”

è  HENRY CHARLES CAREY (1793 – 1879))
Henry adalah seorang pimpinan proteksionis dari Amerika Serikat, dalam bukunya “Principles Of Social Science”  Carey menekankan perlunya diversifikasi industri untuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas. Suatu negara yang mengandalkan pembangunan hanya pada ekspor hasil pertanian dinilainya sebagai tindakan yang bodoh dan merugikan.  Hanya bangsa petani yang bodoh saja yang secara berkelanjutan mengekspor barang-barang mentah, dan menerima imbal-tukarproduk-produk lain dalam jumlah sedikit,
Tindakan seperti ini hanya akan menyebabkan semakin berkurangnya kesuburan tanah dan semakin melemahnya posisi negara dibanding negara lain yang maju pesat. Negara maju mengembangkan produk industri yang lebih tinggi nilai tambahnya.
Dengan pendapat Carey tersebut, maka tindakan bijaksana atau pelajaran bagi Indonesia sebagai negara agraris adalah dengan mengeluarkan peraturan tentang pelarangan ekspor kayu gelondongan dan rotan yang nilai jualnya sangat kecil dan dengan penolahan komodity ekspor tersebut akan menamba nilai jual yang lebih besar, oleh sebab itu pemerintah Indonesia lebih bijaksana jika mengembangkan agribisnis dan agro-industri.

Pada umumnya doktrin aliran sejarah tidak mengembangkan sebuah  “SISTEM” tetapi hanya merupakan reaksi terhadap pemikiran Klasik dan Neo klasik yang menghendaki tidak adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Pemikir sejarah mengkritik metode deduksi klasik, tetapi tidak melihat kelemahan dari metode induksi-empiris.
 Kelemahan dari metode induksi ialah :
1.       sulitnya mencapai suatu kesimpulan yang padu tentang perekonomian masyarakat
2.       Hanya dapat menggambarkan berbagai persoalan ekonomi secara deskriptif
3.       Dari berbagai pengamatan dan penelitian deskriptif yang dilakukan secara terpencar kesegala arah, sulit diramu dan dirangkummenjadi suatu perpaduan kerangka susunan atau struktur pemikiran ekonomi yang kokoh, rinci dan terarah.
4.       Pemikirannya sangat bersifat nasionalistik, dengan pertimbangan bahwa jika perekonomian diserahkan pada mekanisme pasar bebas  (Klasik) maka negara Jerman) mereka akan kalah bersaing dengan negara Iinggris yang waktu itu sudah sangat maju industrialisasinya, sehingga mendesak pemerintah untuk melakukan intervensi dalam perekonomian (melindungi industri dalam negeri terhadap produk luar).
Dengan demikian menunjukkan bahwa pemikiran aliran sejarah belum terangkum dalam suatu kerangka pemikiran dalam pemecahan masalah ekonomi secara universal, namun sumbangannya dalam melakukan berbagai penelitian empiris yang meliputi berbagai masalah ekonomi sangan bermanfaat dalam perkembangan ilmu ekonomi.
Bagaimana implikasi ajaran pemikiran sejarah bagi NSB? Termasuk Indonesia, karena pada umumnya NSB didominasi oleh sektor pertanian yang sulit maju dan jika ingin maju  maka yang harus dilakukan adalah memacu industrialisasi  yang pada tahap awal dilakukan proteksi ((LIST) supaya dapat berkompetitif, namun sebagian NSB tidak bijaksana dalam menerapkan proteksi yang hanya dianjurkan pada tahap awal   karena kuatnya persekongkolan antara “pengusaha dan Penguasa” sehingga industri menjadi keropos, dan tidak efisien terjadi distorsi dan perekonomian beroperasi dengan biaya tinggi ((High Cost Economy) dan hal ini akan m,enjadi sumber pemborosan keuangan negara.
Dengan ditandatanganinya perjanjian GATT (1993) yang menghendaki  perdagangan global yang lebih bebas tanpa mendapat halangan dan rintangan maka proteksi semakin susah untuk dilaksanakan bagi negara anggota karena pengurangan beban impor dan taif sehingga hanya dapat diarahkan pada usaha yang dapat meningkatkan efesiensi produksi.
Implikasi kebijakan yang menarik untuk disimak dari pemikiran aliran sejarah ialah perlunya perlindungan bagi kaum buruh karena posisi tawar menawar mereka sangat rendah dihadapan para pengusaha.


MASHAB ANGLO AMERIKA (MASHAB CAMBRIGE)
Mashab ini sering disebut mashab Anglo Amerika yaitu adanya pergeseran revolusioner atau perubahan dari ILMU ekonomi Politik ke Ilmu Ekonomi, pendiri mashab ini adalah Alfred Marshall dan penulis-penulis lain sebagai berikut :
¨    ALFRED Marshal (1842 – 1924) à merefleksikan transformasi ekonomi  dengan memberi judul bukunya  “Principle Of Economics” dengan melakukan perubahan ilmu ekonomi Politik menjadi ilmu ekonomi. Dia bertangguing jawab atas apa yang disebut Keynes sebagai “Ekonomi Diagram” atau penerjamahan konsep ekonomi kedalam diagram yang sederhana  dan memperkenalkan berbagai konsep kedalam analisis ekonomi serta membuat ekonomi menjadi bidang studi tersendiri.
          Buku teksnya yang paling penting yaitu dengan memperkenalkan:
 - grafik penawaran dan permintaan
 - elastisitas permintaan dan penawaran
 - standar equilibrium dan disequilibrium
 - pergerakan uang dan inflasi
          Pada tahun 1903 upaya marshal berhasil yaitu membuka jurusan dan gelar ekonomi dibuka di Univ. Cambridge  dan ilmu ekonomi menjadi disiplin ilmu yang diakui diseluruh dunia, sehingga mahasiswa diseluruh dunia dapat menekuni ilmu ekonomi dan belajar gagasan-gagasan yang diperkenalkan oleh Marshall.
          Gagasan dan metode analisis yang diperkenalkan oleh Marshall menjadi basis bagi pendidikan sarjana dibidang mikroekonomi, khususnya dalam kuliah Pengantar Ekonomi Mikro, mempelajari pasar individu dalam isolasi, mengabaikan dampak dari satu pasar terhadap pasar lain sampai pada dampak satu pasar lain terhadap semua pasar, dan hal inilah yang membuat Marshall menemukan “Analisis Keseimbangan parsial”
          Untuk mempelajari pasar individu, marshall mengembangkan alat analisis permintaan dan penawaran, persaingan akan mendorong harga aktual menuju harga keseimbangan. Jika harga ditetapkan diatas harga kesweimbangan perusahaan tidak akan mampu menjual barang yang mereka hasilkan dan akan melihat persediaan mereka menumpuk, sehingga dalam hal ini perusahaan akan menurunkan harga sebagai berikut :
Y
                                                                                                         S



                                             d                              s


                                                                E



                                                                                                                      D



0                                                                                                                                                                                     X

          Marshall dalam menganalisa permintaan dan penawaran bagaikan dua sisi mata pedang yang merupakan konstruksi yang rumit sehingga dia menganalisanya sebagai berikut :
a.       Permintaan akan dikendalikan oleh kepuasan yang diterima oleh orang-orang yang mengkonsumsi barang-barang  tertentu.
b.      Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan terbesar dari barang yang mereka beli dan mereka konsumsi.
c.       Perubahan dalam hubungan permintaan atau pergeseran dalam kurva permintaan dapat muncul karena beberapa sebab, seperti perubahan dalam kekayaan, perubahan populasi, perubahan dalam harga barang lainnya  atau perkiraan tentang harga.
d.      Kekayaan  dan populasi yang lebih besar akan menaikkan permintaan dan juga akan menaikkan harga.
e.      Iklan dapat mengubah selera konsumen dan menyebabkan permintaan meningkat dan perkiraan harga akan lebih tinggi di masa depan akan menaikkan permintaan karena orang-orang ingin membelinya sekarang sebelum harga-harga naik.
f.        Penawaran, berlawanan dengan permintaan dikendalikan oleh biaya produksi.
g.       Produsen sebagaimana konsumen selalu berusaha untuk mencari hasil maksimum, tetapi produsen menginginkan laba maksimum dari produksi mereka.

¨     FRANCIS YSIDRO EDGEWORTH (1845 – 1926)
          Francis Ysidro Edgeworth mempelajari bagaimana ekonomi dapat mencapai distribusi terbaik  atau optimal dari sumber-sumbernya. Kontribusi utamanya adalah menerapkan teknik matematika tingkat lanjutan.  Dan mengembangkan banyak alat-alat moderen dari fungsi analisis kepuasan mikro ekonomi, kurva indefference.
          Salah satu sumbangan penting dari Edgeworth yaitu:
a.    “gagasan kepuasan yang semakin bertambah yaItu berawal dari gagasan  “kepuasan Pokok” (Cardinal Utility) yang kemudian menuju ke “Ordinal Utility” yang merupakan gagasan “Kurva Indifference”
b.    Tertarik dengan isu pertukaran dan distribusi, yaitu bagaimana memperoleh keuntungan dari pertukaran atau perdagangan yang akan didistribusikan antar individu dan antar negara.
c.     Penggunaan diagram yang menunjukkan bagaimana pertukaran dapat menguntungkan kedua bela pihak dan menunujkkan bagaimana kemungkinan hasil akhir dari pertukaran yang tidak terbatas sebagai berikut :
                                                           Roti                                             <------         Jerman                    0



                                                                                                     
                                                                                                            CCC
                                                                                                           kjjj
                                                                                                                               Bbb
                                                                                                                                  A
                                                                                                                                                                      
                                                           0         Inggris     --à                                                                   Keju

          Dari contoh diatas, dua negara (Jerman dn Inggris) memproduksi dua barang (roti dan keju) dan masing-masing negara mempunyai indifference sendiri dan masing-masing ingin memaksimalkan kepuasnnya atau mencapai kurva indefference yang tertinggi yaitu pada perpotongan kurva indfference pada titik bawah pada saat kedua negara belum melakukan perdagangan.
          Menurut Edgeworth bahwa baik Inggris maupun belgia dapat meningkatkan kekayaan  mereka dengan bergerak dalam ruang “epilepsi”, tetapi jika  perubahannya memotong ruang epilepsi maka keadaan kedua negara akan berlawanan yaitu jika Inggris keadaannya baik maka Belgia akan memburuk dan sebaliknya.

¨       LEON WALRAS (1834 – 1910)
Seorang Prof Perancis yang pada awalnya dikenal dikenal sebagai salah satu pendiri “Revolusi Marginalis” dan setelah itu lebih dikenal dengan “model ekuilibrium Umum” yang pertama, kedua prestasi itu diperoleh dengan menggunakan matematika yang teliti, namun kemudia model ekuilibriumnya dikritik karena bersifat statis dan terlalu formal yang bertentangan dengan teori Enterpreneural Schumpeter yang dinamis, namun jawabannya adalah Walras menyediakan bukti teoritis  bahwa sistem “Invisible Hand) menurur Adam Smith dalam persaingan akan memaksimalkan kesejahteraan sosial.
Walras tidak membatasi analisanya pada kondisi ekuilibrium statis, tetapi melanjutkan karyanya dengan pandangan semi –realistik tentang sistem kompetitif di dalam ketidakseimbangan (disekuilibrium), Harga berubah berdasarkan permintaan dan penawaran dan “meraba-raba” menuju ekuilibrium.
Walras sangat dipengaruhi oleh tradisi Turgot, MontesQuieu dan Say dalam mengembangkan model makronyayaitu “General Equilibrium” (GE), kemudian teori Walras ini dikembangkan oleh Pareto ke distribusi pendapatan dengan pandangan bahwa dengan adanya persaingan kerja yang bebas, upah akan mencapai level maksimum dan dengan persaingan sempurna akan mencapai level keadilan ekonomi yang optimal, dimana sumber daya tidak dapat diubah untuk membuat seseorang menjadi lebih baik tanpa mengorbankan orang lain.
Kuliah -13
¨       IRVING FISHER (1867 – 1947) di New York
Dia menghabiskan waktunya untuk mempelajari persoalan uang dan ekonomi yaitu :
a.       Bagaimana uang mempengaruhi inflasi,
b.      Dampak uang terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan
Dengan karyanya tersebut maka Irving Fisher dianggap sebagai “Bapak Ekonomi Moneter”
Yang merumuskannya sebagai berikut :
MV  =  PT
Dimana :
M = Jumlah uang yang beredar (uang kertas, uang logam dan uang giral)
V =  Perputaran pada perekonomian dalam suatu periode (ditentukan oleh seringnya uang berpindah tangan dari seseorang ke orang lain dalam masyarakat selama satu periode)
P = Tingkat harga barang
T = Volume barang dan jasa yang diperdagangkan dalam suatu periode
Contoh :
Dalam sebuah perekonomian diketahui terjadi nilai transaksi seluruhnya Rp 7.000,-  bila uang yang beredar  Rp 100,-  ditanya berapa kecepatan perputaran uang
Jawab :
MV  =  PT
PT  =  Rp 7.000,-
M  =   Rp 100,-
V  =  PT/M  =  7.000/100  = 70 x
Jadi kecapatan perputaran uang sebanyak  70 kali
Beberapa pandangan dari Fisher antara lain :
a.       Ilusi uang adalah fenomena yang biasa terjadi dan bertanggungjawab atas terjadinya siklus bisnis. Perusahaan bisnis akan menghentikan pinjaman dan investasi karena percaya bahwa suku bunga rill akan tinggi pada masa inflasi dan pada saat suku bunga nominal tinggi akan memperlambat kegiatan ekonomi
b.      Menangani masalah yang sulit tentang bagaimna mengukur inflasi untuk seluruh ekonomi, dan solusi yang sederhana untuk persoalan pengukuran inflasi adalah mengukur perubahan harga dari serangkaian barang-barang yang biasanya dibeli oleh ruma tangga pada waktu tertentu.
c.       Ada dua kekuatan yang menentukan suku bunga aitu disisi penawaran, preferensi individu untuk pendapatan sekarang dan pendapatan pada masa yad, tingkat suku bunga memberikan tambahan jumlah barang yang bisa dikonsumsi di masa yad dengan tidak mengkonsumsi hari ini dan meminjamkan uang yang mereka simpan kepada orang lain dan akan menerima bunga dari peminjaman uang tersebut. Di sisi permintaan suku bung tergantung pada peluang investasi  yang tersedia dan produktivitas modal atau semakin besar produktivitas, permintaan untuk meminjam uang semakin tinggi, sehingga pemilik bisnis akan melakukan ekspansi  yang lebih besar pula maka diperlukan pinjaman uang yang lebih banyak pula.

¨         A.C PIGOU
Dikenal sebagai bapak Ilmu Ekonomi kesejahteraan (welfare economics) modern yang mempelajari bagaimana membuat ekonomi beroperasi dengan lebih efisien  serta ketidak sesuaian antara efisiensi dan keadilan .
       Studinya menitik beratkan pada bagaimana kebijakan pemerintah dapat meningkatkan kekayaan nasional . Untuk beberapa barang, semua biaya produksi ditanggung oleh perusahaan dan dialihkan kepada konsumen melalui harga barang.
Contoh :
      Ketika produsen membuat suatu barang mereka hanya peduli pada biaya privat  (biaya TK, bahan baku, dan modal) tetapi dalam melakukan produksi menghasilkan polusi lingkungan dan biaya ini dibayar atau ditanggung oleh pihak lain, jadi biaya sosial dari kegiatan produksi ditanggung juga oleh konsumen.
        Perbedaan antara biaya privat dan biaya sosial ini dinamakan “eksternalitas, efek yang berlebihan dan efek pihak ketiga” dan perbedaan antara biaya privat dan biaya sosial dapat menjadi justifikasi bagi pemerintah untuk campur tangan dalam pasar.
Dia juga merupakan salah seorang pendiri ekonomi publik modern. Karyanya ini mengembangkan cara menganalisa bagaimana pajak  mempengaruhi perekonomian, dan justifikasi intervensi pemerintah  dalam persoalan ekonomi.
        Pigou menggantikan kedudukan Marshall setelah mengundrkan diri  dan dialah sebagai tokoh utama dalam menjelaskan pandangan Marshall .
      Kontribusi ekonomi yang utama dari Pigou dibagi menjadi dua kategori yaitu :
a.       Analisanya tentang eksternalitas yang memberikan landasan bagi keuangan publik modern, ekonomi lingkungan dan ekonomi kesejahteraan
b.      Adalah lawan utama dari revolusi makro ekonomi  yang dimulai oleh Keynes.
    Karya Pigou yang paling terkenal dengan judul “Un Employment”  yang berpendapat bahwa dalam jangka panjang pengangguran adalah disebabkan oleh upah yang tinggi dan tidak fleksibel, dan berkurangnya permintaan tenaga kerja akan menyebabkan angka pengangguran yang tinggi namun hal ini dapat diperbaiki jika pekerja membiarkan upah mereka turun.
Kebijakan yang ekspansionis akan menaikkan harga, mengurangi upah rill dan menaikkan pengangguran dalam jangka pendek, kemudian mengembangkan kritiknya terhadap ekonomi Keynesian.Ia merumuskan keseimbangan rill (real balance) atau Efek Pigou  yang menggambarkan salah satu cara dimana masalah pengangguran akan cenderung mengoreksi dirinya sendiri dan kebijakan ekonomi Keynesian tidak diperlukan.
Pigou menunjukkan bahwa harga pada umumnya akan jatuh pada saat angka pengangguran tinggi karena perusahaan tidak akan dapat menjual barang sehingga kekayaan rill atau daya beli dari tabungan sebelumnya meningkatpada masa resesi dan karena semakin kaya maka orang akan cenderung untuk membelanjakan uangnya lebih banyak lagi sehingga produksi meningkat dan perusahaan akan menambah tenaga kerja lagi sehingga pengangguran akan berakhir.

ALIRAN INSTITUSIONAL

Aliran institusional dikembangkan di Amerika Serikat pada tahu 1920-an  yang ada persamaannya dengan aliran sejarah di jerman yaitu keduanya menolak metode Klasik, namun dasar falsafah dan kesimpulan politik kedua aliran tersebut berbeda.
Thorstein Bunde Veblen (1857 – 1929) adalah orang yang paling berpengaruh dalam aliran ini , inti teorinya adalah mengkritik teori yang digunakan kaum klasik dan neo klasik dimana teori matematisnya dinilai bias dan cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi dan mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti  kelembagaan dan lingkungan  padahal kedua masalah tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku ekonomi masyarakat.
Bagi Veblen masyarakat adalah suatu  kompleksitas tempat setiap orang hidup dan setiap orangpun dipengaruhi dan ikut mempengaruhi pandangan serta perilaku orang lain. Dia menyimpulkan bahwa perilaku masyarakat berubah dari tahun ketahun yang dilakukan dengan metode induksi yaitu menjelaskan perilaku masa lalu dan sekarang sehingga dapat pula meramal atau memperkirakan perilaku pada masa yad.
Masyarakat merupakan suatu fenomena evolusi, segala sesuatunya terus menerus mengalami perubahan, pola perilaku seseorang dalam masyarakat desesuaikan dengan kondisi sosial sekarang, jika perilaku tersebut cocok dan diterima, perilaku diteruskan dan jika tidak cocok akan disesuaikan dengan lingkungan, keadaan dan lingkungan inilah yang disebut oleh Veblen dengan “institusi” dalam artian yang terkait dengan nilai-nilai norma, kebiasaan dan budaya yang selanjutnya terrefleksikan dalam kegiatan ekonomi (berproduksi dan mengkonsumsi).

Motivasi Konsumen
          Vablen dalam bukunya “The Theory Of The Laisure Class”  menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan dorongan dan pola perilaku konsumsi masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang hal ini yang bertentangan dengan pandangan kaum Klasik dan Neo Klasikyang mengemukakan bahwa orang akan selalu memilih alternatif konssumsi terbaik untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan setiap keputusan konsumen didasarkan pada ratio, bukan emosi
Contoh :
Menurut Vablen orang yang membeli sesuatu barang yang melebihi proporsi yang wajar, jelas tidak rasional tetapi lebih bersifat emosional.menggejala dalam masyarakat kapitalis.



Perilaku Pengusaha
Dalam bukunya “The Theory Of Business Enterprise” menjelaskan perilaku pengusaha Amerika telah mengalami perubahan  yaitu dahulu pada umumnya menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan melalui kerja keras  tetapi sekarang laba dapat diperoleh melalui  Trik-Trik bisnis  dan produksi seperti ini disebut  “Production For Profit”
Bahkan lebih jauh dia menjelaskan bahwa pada masa sekarang semakin banyak dijumpai jenis pengusaha pemangsa (predator) yaitu para pengusaha yang ingin memperoleh keuntungan tanpa mempedulikan nasib orang lain.
 Hal lain adalah Amerika telah melahirkan suatu golongan yang disebutnya golongan “Absentee ownership”  yaitu para pengusaha yang memiliki modal besar dan menguasai sejumlah perusahaan besar tetapi tidak terjun dalam kegiatan tersebut hanya mempercayakannya kepada para profesionalisme  tetapi dalam kenyataannya ia memperoleh keuntungan yang paling besar.
Mirdal dan Shumpeter (bagi NSB Invensi dan inovasi)